Amplang merupakan makanan khas kabupaten Ketapang yang bahan baku utamanya terbuat dari ikan. Amplang “Along” merupakan industri rumahan, bergerak di bidang makanan. Pengolahan bahan baku pembuatan amplang belum menggunakan perencanaan yang baik sehingga menyebabkan timbulnya masalah persediaan bahan baku amplang. Salah satu model persediaan yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan persediaan adalah Model Economic Order Quantity (EOQ). Model EOQ digunakan untuk mengetahui kuantitas pemesanan optimal dan biaya total persediaan minimum. Jika ikan yang dipesan tidak tersedia maka model persediaan yang dapat mengatasinya adalah model EOQ Back Order. Hasil analisis persediaan bahan baku dengan model EOQ selama satu tahun kedepan adalah banyak ikan yang dipesan 210,9 kg, banyak tepung tapioka yang dipesan 22 karung, gula 80,14 kg, telur 316 butir, garam 157 pack, bawang putih 83,27 kg, vetsin 21 bungkus, minyak goreng 24 ken, dan soda 56 botol. Biaya total persediaan minimum bahan baku untuk membuat Amplang “Along” sebanyak Rp. 1.196.984. Kata kunci: pengendalian, persediaan, bahan baku, EOQ, back order
Copyrights © 2018