Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS KOMPARATIF TINGKAT PENDAPATAN PETANI KACANG PANJANG ANGGOTA DAN NON ANGGOTA KELOMPOK USAHA PRODUKTIF (KUP) DI DESA PENYELADI KABUPATEN SANGGAU simanjuntak, ester justina; Aritonang, Marisi; Hutajulu, Josua Parulian
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 2, No 3: Desember 2013
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ANALISIS KOMPARATIF TINGKAT PENDAPATAN PETANI KACANG PANJANG ANGGOTA DAN NON ANGGOTA KELOMPOK USAHA PRODUKTIF (KUP) DI DESA PENYELADI KABUPATEN SANGGAU. BIMBINGAN OLEH DRA. MARISI ARITONANG, MMA DAN JOSUA PARULIAN H, S.SI, MM. PENELITIAN BERTUJUAN UNTUK MENGETAHUI PENDAPATAN PETANI KACANG PANJANG ANTARA ANGGOTA DAN NON ANGGOTA KELOMPOK USAHA PRODUKTIF (KUP). PENELITIAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY DAN DILAKSANAKAN DI DESA PENYELADI. DATA DIKUMPULKAN MELALUI WAWANCARA DENGAN MENGGUNAKAN KUESIONER, PENGAMATAN SECARA LANGSUNG DAN PENCATATAN DARI INSTANSI ATAU LEMBAGA TERKAIT. TEKNIK PENETAPAN SAMPEL DILAKUKAN MENGGUNAKAN SAMPEL JENUH, SAMPEL DIAMBIL SEBANYAK46 PETANI KACANG PANJANG, YANG TERDIRI DARI 23 PETANI KACANG PANJANG ANGGOTA KUP DAN 23 PETANI KACANG PANJANG NON ANGGOTA KUP. PENDAPATAN PETANI DIKETAHUI DENGAN MENGHITUNG SELISIH ANTARA PENERIMAAN TOTAL USAHATANI DENGAN BIAYA TOTAL USAHATANI. HASIL PENELITIAN MENUNJUKKAN BAHWA PENDAPATAN PETANI KACANG PANJANG ANGGOTA KUP LEBIH TINGGI DARIPADA PETANI KACANG PANJANG NON ANGGOTA KUP. HAL INI DIPENGARUHI OLEH PENGETAHUAN YANG DIDAPAT PETANI ANGGOTA KUP MELALUI PENYULUHAN-PENYULUHAN DARI MITRA KUP, SEPERTI BAGAIMANA MENGGANTIKAN PUPUK KANDANG DENGAN PETROBIO DAN PEMILIHAN BIBIT YANG BAIK. DENGAN DEMIKIAN MENUNJUKKAN BAHWA SISTEM YANG DILAKSANAKAN PETANI ANGGOTA KUP LEBIH BAIK DARI SISTEM PENANAMAN YANG DILAKUKAN OLEH PETANI NON ANGGOTA KUP.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI KERAJINAN KASSA BIDE DI KECAMATAN JAGOI BABANG KABUPATEN BENGKAYANG Jayanti, Reskyana; Kusrini, Novira; Aritonang, Marisi
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 5, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kerajinan Kassa Bide di Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (Purposive method) yaitu di Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayangdengan pertimbangan bahwa di daerah ini merupakan sentra penghasil terbesar kerajinan Kassa Bide. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 40pengrajin. Penelitian ini menggunakan analisis fungsi produksi Cobb-Douglass, kemudian data diolah dengan menggunakan program SPSS.Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan faktor-faktor produksi kerajinan Kassa Bide di Kecamatan Jagoi Babang Kabupaten Bengkayangberupa usia, tenaga kerja, bahan baku rotan, bahan baku kulit kayu, dan pengalaman usaha mempengaruhi jumlah produksi kassa bide. Penggunaan faktor-faktor produksi kerajinan Kassa Bidesecara parsial seperti usia,bahan baku kulit kayu dan rotan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap jumlah produksi kassa bide sedangkan tengaga kerja dan pengalaman usahatidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap jumlah produksi kassa bide. Kata Kunci : Cobb-Douglass, Efisiensi,Faktor-faktor produksi, Kerajinan Kassa Bide
ANALISIS KEUNTUNGAN DAN DAYA SAING KOMPETITIF USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PIONER DAN BERSARI BEBAS DI KAWASAN USAHA AGRIBISNIS TERPADU (KUAT) SANGGAU LEDO KOMPLEK Hendrawanto, Frangky; Yudiono, Sugeng; Aritonang, Marisi
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 1, No 1: Desember 2012
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Corn is one of the commodities that has a great potential to the economy of Sanggau Ledo district. Issues discussed in the study are 1) what is the average profit of farmers who use pioneered hybrid varieties and freely pollinated varieties (composite). 2) whether the varieties of pioneered hybrids are able to compete against freely pollinated varieties (composite). The purposes of this study are 1) to determine the profit levels of farming hybrid varieties of maize pioneer and freely pollinated varieties. The method used in this study was a survey. Data were collected through direct interviews with the respondents (farmers), and recording of documents from the government or related agencies. The research was deliberately located in Lembang village on the consideration that the village is one of the central areas of Jangang production in sub Sanggau Ledo district. The technique applied in this research was random sample, i.e. with population of 479 farmers, namely 177 pioneer farmers and 302 composite farmers which were taken 60 composite maize farmers. The results showed that the average profit of farming maize of pioneered hybrid varieties is Rp 6,059,000/acre/Mt); and in terms of productivity, the varieties of pioneered hybrid maize have competitiveness against composite maize varieties; Moreover, in terms of price, the varieties of pioneered hybrid maize have reasonable competitiveness against composite maize varieties. Thus, it can be concluded that the varieties of pioneered hybrid maize are competitive against the freely pollinated varieties (composite). keywords: jagung hibrida terbaik, profit, competitiveness, pioneered hybrid maize and freely pollinated maize.
EVALUASI DISTRIBUSI PENYALURAN BERAS MISKIN (RASKIN) DIDESA PUNGGUR KECIL KECAMATAN SUNGAI KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA Saragih, Rajama Sahala; Yusra, Abdul Hamid A.; Aritonang, Marisi
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 8, No 1 (2019): Januari 2019
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengevaluasi distribusi penyaluran program beras miskin (raskin) di desa Punggur Kecil Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. Data penelitian menggunakan data primer dan data sekunder dengan jumlah responden sebanyak 40 orang dengan jumlah populasi sampel 382 orang. Analisis data yang digunakan adalah analisis ketepatan sasaran, analisis ketepatan jumlah, analisis ketepatan harga, analisis ketepatan waktu, analisis ketepatan kualitas dan analisis ketepatan administrarasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat keefektifan pendistribusian program raskin berdasarkan analisis kinerja ketepatan sasaran yaitu tidak efektif karena dalam pendistribusian raskin ada penambahan nama penerima raskin yang tidak terdaftar dalam data penerima raskin, kinerja ketepatan waktu tidak efektif, kinerja ketepatan harga tidak efektif, kinerja ketepatan jumlah efektif, kinerja ketepatan kualitas belum efektif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi dari kinerja keefektivitas penyaluran program raskin belum efektif.Kata Kunci : kinerja tepat sasaran, kinerja tepat waktu, kinerja tepat kualitas, kinerja tepat harga 
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI LIDAH BUAYA (ALOE VERA) DI PONTIANAK UTARA Maryana, Dina; Suyatno, Adi; Aritonang, Marisi
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 3 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi lidah buaya (aloe vera) yang dilakukan di Desa Siantan Hulu Pontianak Utara. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survei, penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) . Sampel yang digunakan sebanyak 30 kepala keluarga petani lidah buaya. Variabel penelitian terdiri dari jumlah bibit, curahan tenaga kerja, jumlah pupuk urea dan jumlah abu . Analisis data yang digunakan Dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi lidah buaya (aloe vera) di Pontianak Utara menggunakan analisis uji regresi dengan fungsi produksi Cobb-Douglas dengan software SPSS. Hasil analisis menunjukan bahwa pada uji parsial (uji-t) penggunaan faktor-faktor produksi bibit, abu dan pupuk urea berpengaruh terhadap produksi lidah buaya, sedangkan tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap produksi lidah buaya sehingga dapat menyebabkan penerimaan yang diperoleh petani lidah buaya berkurang dan biaya yang dikeluarkan berlebihan. Kata Kunci :, Produksi Lidah Buaya, Cobb-Douglas.
Analysis of the Correlations of Marketing Mix with Purchasement of Teh Sardines ABC at Kota Pontianak Sapurdi, Sapurdi; Aritonang, Marisi; Imelda, Imelda
Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian Vol 7, No 3 (2018): AGUSTUS 2018
Publisher : Jurnal Sains Mahasiswa Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aimed to find out the correlations of marketing mix (product, price, promotion, and place) to the purchasing decision of Sardies ABC at Kota Pontianak. Research locations selected by deliberately in Kota Pontianak with the consideration that this area is the industrial and marketing center.This research method is survey by using Rank Spearman (Rs) correlation analysis.The results show that showedthat product priceand place of the marketing mix have high correlation while promotion component have not correlation over consumer decisions in purchasing of Sardies ABC at Kota Pontianak.
MODEL ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN DAN PENGANGKUTAN BULK ELPIJI (SPPBE) PT USAHA GAS ELPINDO PONTIANAK DENGAN NOTASI KENDALL-LEE Marisi Aritonang, Yustina Titin, Helmi,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 4, No 03 (2015): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (453.538 KB) | DOI: 10.26418/bbimst.v4i03.13277

Abstract

Masalah antrian merupakan hal yang tidak bisa terlepas dari sistem pelayanan. Antrian terjadi karena banyaknya pelanggan yang membutuhkan jasa pelayanan pada waktu bersamaan. Terdapat dua ukuran dalam antrian yaitu antrian terbatas dan antrian tidak terbatas. Antrian dikatakan terbatas jika hanya sejumlah pelanggan yang bisa masuk ke dalam sistem antrian. Hal ini terjadi dikarenakan adanya  batasan kapasitas dan jumlah stok yang tersedia. Antrian tidak terbatas berarti tidak ada batasan jumlah pelanggan yang bisa masuk ke dalam sistem antrian. Pengisian ulang gas elpiji pada SPPBE PT Usaha Gas Elpindo Pontianak merupakan salah satu contoh antrian terbatas, jumlah truk yang bisa masuk ke dalam sistem antrian dibatasi, dikarenakan jumlah persediaan stok perhari yang tersedia terbatas. Penelitian ini menganalisis proses kedatangan truk, waktu pelayanan truk dan menentukan model antrian yang sesuai pada SPPBE PT Usaha Gas Elpindo Pontianak dengan notasi Kendall-Lee. Notasi Kendall-Lee dituliskan dalam format umum yaitu , dengan a adalah distribusi kedatangan, b adalah distribusi waktu pelayanan, c adalah jumlah fasilitas pelayanan, d adalah disiplin pelayanan, e adalah ukuran dalam antrian dan f adalah sumber kedatangan. Dengan uji Chi Kuadrat diperoleh proses kedatangan truk berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan truk berdistribusi Eksponensial. Berdasarkan notasi Kendall-Lee, model antrian yang sesuai pada SPPBE PT Usaha Gas Elpindo Pontianak di tahap pertama (pengisian ulang) adalah model antrian dan pada tahap kedua (pengecekkan) adalah model antrian Kata Kunci : Sistem Antrian, Model Antrian Khusus Poisson
ANALISIS PENERAPAN SISTEM ANTRIAN MODEL M/M/S PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONTIANAK (Studi kasus pada BNI Sultan Abdurrahman) Helmi., Rido Sunarya, Marisi Aritonang,
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 4, No 2 (2015): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/bbimst.v4i2.10835

Abstract

Antrian merupakan orang-orang atau barang dalam barisan yang menunggu untuk dilayani dan kemudian meninggalkan barisan setelah dilayani. Pada kenyataannya, antrian diakibatkan waktu menunggu lebih lama dari pada waktu pelayanan. Untuk mengoptimalkan dan menentukan waktu pelayanan dari permasalahan tersebut salah satu model yang dapat digunakan adalah Multi Channel Single Phase (M/M/S). Pada penelitian ini menganalisis penerapan model M/M/S pada sistem antrian PT. Bank Negara Indonesia (BNI) (Persero) Tbk. KCP Sultan Abdurrahman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan model M/M/S pada sistem antrian BNI KCP Sultan Abdurrahman. Langkah pertama yang dilakukan adalah menggambil data kedatangan antrian nasabah dan menggunakan standar rata-rata tingkat pelayanan. Hasil perhitungan dengan model M/M/S pada BNI KCP Sultan Abdurrahman menerapkan dispilin antrian yaitu First Come First Server (FCFS). Pola kedatangan nasabah berdistribusi Poisson dan pola pelayan berdistribusi Eksponensial. Jumlah teller yang optimal dalam memberikan pelayanan kepada nasabah adalah 3 teller dari hasil perhitungan rata-rata jumlah nasabah yang menunggu dalam sistem terpanjang pada periode waktu 11.00-12.00 yaitu sebanyak 4,4442 orang atau ≈4 orang. Sedangkan jumlah rata-rata nasabah yang menunggu dalam sistem terpendek terjadi pada periode waktu 15.00-16.00 yaitu sebanyak 1,2824 orang atau ≈1 orang. Rata-rata jumlah nasabah dalam antrian terjadi pada periode waktu 11.00-12.00 yaitu sebanyak 2,8442 orang atau ≈3 orang dapat disimpulkan kinerja sistem antrian BNI KCP Sultan Abdurrahman optimal.Kata kunci: Antrian, Poisson, Eksponensial, FCFS, M/M/S
MODIFIKASI ARITMETIKA INTERVAL DAN PENERAPANNYA PADA SISTEM PERSAMAANINTERVAL LINEAR Aritonang, Beni Irawan., Mika Lasni Roha Saragih, Marisi
Bimaster : Buletin Ilmiah Matematika, Statistika dan Terapannya Vol 1, No 01 (2012): BIMASTER
Publisher : FMIPA Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/bbimst.v1i01.828

Abstract

Aljabar linear merupakan salah satu cabang ilmu penting yang dipelajari dalam matematika. Teori matriks merupakan salah satu pokok permasalahan utama yang dibahas dalam aljabar linear. Sebagai penerapannya teori matriks dapat digunakan untuk membantu dalam penyelesaian sistem persamaan linear. Secara umum entri-entri pada suatu matriks dapat berupa bilangan real ataupun bilangan kompleks, tetapi pada perkembangannya entri-entri matriks dapat juga berupa suatu interval. Pada matriks interval operasi-operasi yang berlaku sangat tergantung pada operasi-operasi aritmetika pada interval. Aritmetika interval adalah suatu aritmetika yang didefinisikan atas himpunan interval-interval. Pada aritmetika interval biasa tidak memenuhi sifat distributif, tetapi sifat subdistributif, sedangkan pada modifikasi aritmetika interval memenuhi sifat distributif. Modifikasi aritmetika interval dapat diterapkan untuk penyelesaian sistem persamaan interval linear, pada penelitian ini digunakan aturan Cramer. Kata kunci: Matriks, matriks interval, aritmetika interval.
PERBANDINGAN METODE CAMPBELL DUDEK AND SMITH (CDS) DAN PALMER DALAM MEMINIMASI TOTAL WAKTU PENYELESAIAN Studi Kasus : Astra Konveksi Pontianak Marisi Aritonang, Risa, Helmi,
BIMASTER Vol 4, No 03 (2015): BIMASTER
Publisher : BIMASTER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Metode Campbell Dudek and Smith (CDS) dan Palmer merupakan teknik penjadwalan flow shop. Tujuan penjadwalan flow shop yaitu untuk mengetahui total waktu penyelesaian job minimal. Penelitian yang dilakukan di Astra konveksi Pontianak sebanyak 5 job yang diantaranya, kaos olahraga SMPN 2 Dedai Sintang, kaos olahraga SMA Immanuel Sintang, kaos olahraga SMA Nusantara Indah Sintang, kaos pembina MTS Nurul Fallah dan kaos santri taman pendidikan Qur’an masjid Alqudsy kayong Utara. Masing-masing job harus melewati setiap mesin secara berurutan. Mesin yang digunakan yaitu mesin pola dan potong, mesin sablon, mesin obras, mesin jahit dan mesin overdeck. Penelitian diawali dengan menghitung waktu proses masing-masing job disetiap mesin. Penjadwalan CDS didasarkan pada urutan job yang memiliki waktu proses minimal sedangkan penjadwalan Palmer didasarkan pada urutan job yang memiliki waktu proses maksimal dikerjakan terlebih dahulu. Berdasarkan urutan job yang dihasilkan, total waktu penyelesaian metode CDS selama 6 hari 1 jam dan metode Palmer selama 7 hari 8 menit. Metode CDS lebih cocok diterapkan pada Astra konveksi Pontianak karena memiliki waktu proses minimal dalam memproduksi kaos. Kata Kunci: Johnson rule, Slope indeks, Completion time.