Masalah gizi pada remaja timbul karena perilaku gizi yang salah, yaitu ketidakseimbangan antara asupan gizidengan kecukupan gizi yang dianjurkan. Kebiasaan mengkonsumsi minuman ringan, termasuk pola makanberlabel itu meningkatkan terjadinya obesitas. Insiden obesitas merupakan masalah kesehatan yang harusmendapatkan penanganan serius, sekitar 40% anak mengalami obesitas dan 80% adalah remaja obesitas.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsumsi minuman ringan terhadap kejadian obesitaspada remaja putri di SMAN 2 Banda Aceh. Penelitian ini cosecctional dan deskriptif analitik, dilakukan pada19-23 Agustus 2013. Populasi dan sampel semua siswa kelas 3 SMAN 2 Banda Aceh. Data dikumpulkandengan wawancara menggunakan kuesioner frekuensi makanan. Pengolahan dan analisis data menggunakananalisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95%. Frekuensiminuman ringan berkarbonasi jarang dikonsumsi sebanyak 63 orang dan minuman ringan berkarbonasi nonjarangdikonsumsi sebanyak 59 orang. Chi-square test hasil bahwa ada pengaruh konsumsi minuman ringanberkarbonasi (P-Value = 0,015), dan tidak ada efek konsumsi minuman ringan non-karbonasi dengankejadian obesitas (P-Value = 0,036). Tidak ada efek dari konsumsi minuman ringan berkarbonasi banyakragamnya dan non berkarbonasi terhadap kejadian obesitas di SMAN 2 Banda Aceh. Diharapkan sekolahdapat memberikan pengetahuan atau informasi tentang minuman ringan yang dapat membentuk perilakudalam mengkonsumsi minuman lebih soft tambahan.Kata kunci : konsumsi minuman ringan , angka kejadian obesitas, remaja putri
Copyrights © 2013