Claim Missing Document
Check
Articles

Characteristics of Individuals and Workplace Conditions with Job Satisfaction Lecturer Health Polytechnic of Aceh Teuku Salfiyadi; Salfiyadi, Teuku
Jurnal Ilmiah Peuradeun Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Peuradeun
Publisher : SCAD Independent

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.118 KB) | DOI: 10.26811/peuradeun.v5i1.117

Abstract

As an organization that produces health services, one of the factors that determine the quality of product is personnel who worked with dedication and professionalism. This is achieved when the manager is able to give a satisfaction to all employees on the job. This study aimed to investigate the relationship individual and workplace characteristics with job satisfaction of employee. The populations of study were 32 employees of Environmental Health Department of Health Polytechnic of Aceh. Individual and workplace characteristic and job satisfaction were collecting by structural questionnaires. The product moment correlation was conducted to analysis of the data. The study showed individual and workplace characteristics were strongly correlation on job satisfaction (p=0.000 and r = 0.805) or 80.5% the independent variables are able to explain the dependent variable of job satisfaction is r-square = 0.647, or by 64.7%.
TINGKAT KECEMASAN ANAK DALAM PENCABUTAN GIGI DI PUSKESMAS MUTIARA Teuku Salfiyadi; Reca Reca; Citra F Putri; Teuku Salfiyadi; Cut Aja Nuraskin; Ainun Mardiah
Jurnal Online Keperawatan Indonesia Vol 3 No 1 (2020): JURNAL ONLINE KEPERAWATAN INDONESIA
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Children’s anxiety in dental care may lead to uncooperative attitudes. It will reduce the efficiency and effectiveness of dental health service. Based on preliminary survey which conducted at Public Health Center Mutiara, Pidie, Aceh, Indonesia, found that from around 10 children who had tooth extraction, 7 of them was overanxious which 2 children was failed to treat. But, there is still no clear data about the level of children’s anxiety in Public Health Center Mutiara. The purpose this study was to determine the level of children’s anxiety in tooth extraction in Public Health Center Mutiara, Pidie, Aceh, Indonesia. This descriptive research carried out from 10 June to 10 July 2019, by observing using a checklist sheet. The sample was carried out by accidental sampling method. Thirty children with aged 6-12 years old who had tooth extraction was selected in this study. The results showed that majority children (40%) was in severe anxiety, 10% children was no anxiety, 20% children was mild anxiety, and 30% was moderate anxiety. It show that the tooth extraction teratment may not be success because the high level of children’s anxiety, so that the parents and health workers can motivate children to take care of their teeth and can anticipate anxiety that occurs in children.
HUBUNGAN ASUPAN MINERAL ZINC (SENG) DAN VITAMIN A DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KECAMATAN SEULIMEUM . Arnisam
Idea Nursing Journal Vol 4, No 3 (2013): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v4i3.1680

Abstract

Berdasarkan laporan 2007 Riskesdas Nanggroe Aceh Darussalam prevalensi klinis diare merupakan yang tertinggi di Indonesia adalah 18,9%. Semua nutrisi penting bagi tubuh, tetapi kekurangan mikronutrien hanya dibutuhkan dalam jumlah kecil tapi satu mineral seng penting (seng) dan vitamin A yang merupakan nutrisi yang keterkaitan dan memiliki peran sebagai agen anti infeksi bagi tubuh, asupan kurang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh lebih rentan terhadap penyakit menular salah satunya adalah diare. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan asupan mineral seng (zinc) dan vitamin A dengan kejadian diare pada anak balita di sub Seulimeum Desa Tunong meunasah. Penelitian ini deskriptif analitik, dengan desain cross-sectional, untuk mengetahui hubungan antara dua variabel. Teknik pengambilan sampel untuk sampel dan bagaimana provosive diperoleh 54 sampel. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2013 di Kabupaten Tunong Meunasah Seulimeum. Sampel data diambil dan identitas responden, pengambilan data dari mineral seng (zinc) , vitamin A asupan data, dan data kejadian diare. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner dan 24-recall jam. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan SPSS 17 pada tingkat kepercayaan 95% dikatakan signifikan bila p 0,05. Asupan zinc (seng) pada anak balita yang memiliki 92,6% kategori kurang, kategori yang memiliki cukup 7,4%. Asupan vitamin A pada anak-anak yang memiliki 87,0% kategori kurang, kategori yang memiliki cukup 13,0%. Anak-anak balita yang mengalami diare 38,9%, yang pernah mengalami diare 61,1%. Tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan zinc (seng) dengan kejadian diare pada anak balita p = 0,638. Tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan vitamin A dengan kejadian diare pada anak balita p = 0,693. Asupan zinc (seng) pada anak balita yang memiliki 92,6% kategori kurang, yang memiliki cukup asupan 7,4%. Asupan vitamin A kurang 87,0%, yang merupakan asupan yang cukup dari 13,0%. Anak-anak balita yang mengalami diare 38,9%, yang pernah mengalami diare 61,1%. Tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan zinc (seng) dan vitamin A dengan kejadian diare pada anak balita. Memberikan informasi kepada orang tua tentang pentingnya memperhatikan pasokan makanan yang mengandung mikronutrien dan meningkatkan asupan mikronutrien, mineral seng (zinc) sirkuit Vitamin A untuk meningkatkan kekebalan tubuh menjadi tidak rentan terhadap berbagai penyakit menular seperti diare. Kata kunci: Asupan zinc (seng), asupan vitamin A, kejadian diare   
KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI BERBAGAI FAKTOR PENYEBAB DI DESA BAH KECAMATAN KETOL KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2013 Teuku Salfiyadi; Teuku Salfiyadi; Novemi, Novemi; Arnisam, Arnisam
Idea Nursing Journal Vol 5, No 2 (2014): IDEA NURSING JOURNAL
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v5i2.6732

Abstract

AbstrakKaries gigi merupakan penyakit pada rongga mulut yang disebabkan oleh kerusakan aktivitas bakteri terhadap jaringan keras gigi . Memasuki usia sekolah , resiko anak mengalami karies yang lebih tinggi . Hasil pemeriksaan pada anak usia sekolah dasar di desa Bah menemukan bahwa 68,6 % anak-anak menderita karies gigi . Tingginya prevalensi karies gigi , dan belum berhasil upaya untuk mengatasi karies ini , mungkin karena faktor populasi distribusi , perawatan lingkungan , perilaku , dan gigi , serta keturunan rakyat Indonesia . Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan gambar kejadian karies gigi pada anak-anak usia sekolah dasar dalam hal berbagai faktor di distrik Desa Bah Ketol Aceh Tengah pada tahun 2013 . Penelitian ini merupakan studi kasus dengan tipe deskriptif kuantitatif penelitian yang dilakukan pada 22-29 Juni 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah 37 orang dan sampel dalam penelitian ini adalah total populasi 37 orang . Hasil pemeriksaan saliva menunjukkan bahwa sebagian besar anak memiliki air liur dengan kategori rendah . Pemeriksaan kebersihan mulut kebanyakan anak memiliki status kebersihan gigi dan mulut dikategorikan penelitian tentang perilaku anak-anak menunjukkan bahwa pengetahuan 62,16 % anak-anak tidak baik , sikap anak untuk bersikap baik 78,38 % , 72.98 % memiliki anak bertindak tindakan kurang bagus . Jasa hasil penelitian kesehatan menunjukkan 89.19 % anak menyatakan bahwa pelayanan kesehatan tidak dapat dicapai , 54,06 % menyatakan lingkungan yang tidak menguntungkan serta 75,68 % anak menyatakan ada faktor keturunan . Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan karies gigi pada anak-anak usia sekolah di desa Bah bahwa kebersihan mulut yang buruk dan faktor saliva , perilaku buruk , faktor yang tidak perawatan kesehatan yang terjangkau , faktor lingkungan yang buruk dan faktor keturunan . Dianjurkan untuk anak usia sekolah dasar di desa Bah dalam rangka meningkatkan perilaku kesehatan mulut dan kesehatan mulut dengan menyikat gigi secara teratur adalah 3 kali sehari dan mengunjungi klinik gigi setiap 6 bulan .Sumber Bacaan : Buku 16 dan 14 Referensi Internet ( 1985-2012 )ABSTRACTDental caries is a disease in the oral cavity caused by the destruction of bacterial activity against dental hard tissues . Entering school age , the risk of children experiencing higher caries . Examination results at primary school age children in the village Bah found that 68.6 % of children suffer from dental caries . The high prevalence of dental caries , and has not been successful attempts to overcome these caries , may be due to population distribution factors , environmental , behavioral , and dental care , as well as the descendants of the people of Indonesia . The purpose of this study is find a picture of the incidence of dental caries in primary school age children in terms of the various factors in the Village Bah Ketol Central Aceh district in 2013 . research is a case study with quantitative descriptive type of research that was conducted on 22 to 29 June 2013. The population in this research is 37 people and the sample in this study was the total population of the 37 people . The results of salivary examination shows that most children have saliva with low category . Workup oral hygiene most children have dental and oral hygiene status were categorized research on children's behavior indicates that 62.16 % children's knowledge is not good , the attitude of the child to be nice 78.38 % , 72.98 % have a child acts less action good . Health services research results showed 89.19 % of the children stated that health care can not be reached , 54.06 % expressed unfavorable environment as well as 75.68 % of the children stated there are hereditary factors . From the research it can be concluded that the factors that cause dental caries in school-age children in the village Bah that oral hygiene is poor and salivary factors , poor behavior , factors that are not affordable health care , poor environmental factors and factors descent . It is recommended to elementary school -age children in the village Bah in order to improve the behavior of oral health and oral health by brushing teeth regularly is 3 times a day and visit the dental clinic every 6 months .Sources Reading : Books 16 and 14 Reference Internet ( 1985-2012 )
PENGARUH KONSUMSI SOFT DRINK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS PADA REMAJA PUTRI SMAN 2 KOTA BANDA ACEH Teuku Asrin
Idea Nursing Journal Vol 4, No 3 (2013): Idea Nursing Journal
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v4i3.1679

Abstract

Masalah gizi pada remaja timbul karena perilaku gizi yang salah, yaitu ketidakseimbangan antara asupan gizidengan kecukupan gizi yang dianjurkan. Kebiasaan mengkonsumsi minuman ringan, termasuk pola makanberlabel itu meningkatkan terjadinya obesitas. Insiden obesitas merupakan masalah kesehatan yang harusmendapatkan penanganan serius, sekitar 40% anak mengalami obesitas dan 80% adalah remaja obesitas.Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsumsi minuman ringan terhadap kejadian obesitaspada remaja putri di SMAN 2 Banda Aceh. Penelitian ini cosecctional dan deskriptif analitik, dilakukan pada19-23 Agustus 2013. Populasi dan sampel semua siswa kelas 3 SMAN 2 Banda Aceh. Data dikumpulkandengan wawancara menggunakan kuesioner frekuensi makanan. Pengolahan dan analisis data menggunakananalisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square pada tingkat kepercayaan 95%. Frekuensiminuman ringan berkarbonasi jarang dikonsumsi sebanyak 63 orang dan minuman ringan berkarbonasi nonjarangdikonsumsi sebanyak 59 orang. Chi-square test hasil bahwa ada pengaruh konsumsi minuman ringanberkarbonasi (P-Value = 0,015), dan tidak ada efek konsumsi minuman ringan non-karbonasi dengankejadian obesitas (P-Value = 0,036). Tidak ada efek dari konsumsi minuman ringan berkarbonasi banyakragamnya dan non berkarbonasi terhadap kejadian obesitas di SMAN 2 Banda Aceh. Diharapkan sekolahdapat memberikan pengetahuan atau informasi tentang minuman ringan yang dapat membentuk perilakudalam mengkonsumsi minuman lebih soft tambahan.Kata kunci : konsumsi minuman ringan , angka kejadian obesitas, remaja putri   
Pemanfaatan Canva Sebagai Media Pembelajaran Sains Jenjang SD Idawati Idawati; Maisarah Maisarah; Muhammad Muhammad; Meliza Meliza; Armoza Arita; Amiruddin Amiruddin; Teuku Salfiyadi
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 4 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.786 KB) | DOI: 10.31004/jpdk.v4i4.5314

Abstract

Penelitian pengembangan berdasarkan beberapa literasi yang dikuasai dan dijagarkan. Menerapkan pendekatan deskriptif kualitatif. Pembahasan kali ini membahas tentang penggunaan aplikasi Canva sebagai media pembelajaran Sains. Media pembelajaran sangat dibutuhkan oleh guru untuk menunjang proses pembelajaran. Media adalah alat bantu yang digunakan oleh guru kelas. Selain menggunakan buku dan metode pengajaran, guru juga diharapkan memiliki media pembelajaran yang berbeda dan menyesuaikan bahan dan kondisi pengajarannya. Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat dan maju. Setiap orang harus mampu memahami teknik sebagai penunjang segala aktivitas yang ada, tidak hanya dalam bidang pendidikan. Guru dan siswa dapat menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi, termasuk aplikasi Canva. Canva adalah aplikasi berbasis online yang menyediakan desain menarik berupa template, fitur dan kategori. Dengan desain yang serbaguna dan menarik, tidak membuat proses pembelajaran menjadi membosankan. Dengan aplikasi Canva, guru dapat menyampaikan pengetahuan, kreativitas, dan keterampilan yang diberikan kepada siswanya, sehingga media ini juga dapat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan.
PENGARUH REGULASI KEPSEK DAN MEDIA PEMBELAJARAN GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI 5 SMAN KABUPATEN BIREUEN ACEH Fazli Fazli; Amiruddin Amiruddin; Marwan Marwan; Teuku Salfiyadi
RESEARCH AND DEVELOPMENT JOURNAL OF EDUCATION Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/rdje.v8i1.13775

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peraturan kepala sekolah terhadap prestasi belajar siswa, pengaruh media pembelajaran terhadap prestasi belajar siswa, dan pengaruh peraturan kepala sekolah dan media pembelajaran guru terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan angket dan dokumentasi. Data dianalisis secara naratif menggunakan program SPSS. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa di lima SMA Negeri Bireuen ada pengaruh peraturan kepala sekolah terhadap prestasi belajar siswa, ada pengaruh media pembelajaran terhadap siswa kinerja di lima sekolah SMA Negeri Bireuen, dan ada pengaruh yang signifikan antara pesanan utama dan media pembelajaran guru terhadap kinerja siswa. Implikasi dari penelitian ini adalah: 1) Kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan pada strata satuan pendidikan yang bertanggung jawab penuh terhadap mutu pendidikan dan juga kemajuan sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah juga merupakan sosok yang harus menjadi panutan bagi setiap orang di lingkungan sekolah; 2) Media pembelajaran adalah media kreatif yang digunakan untuk membekali siswa dengan materi pendidikan agar proses belajar mengajar lebih menyenangkan, merangsang keinginan dan minat baru, meningkatkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar, bahkan mempengaruhi psikologis siswa
Characteristics of Individuals and Workplace Conditions with Job Satisfaction Lecturer Health Polytechnic of Aceh Teuku Salfiyadi; Salfiyadi, Teuku
Jurnal Ilmiah Peuradeun Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Peuradeun
Publisher : SCAD Independent

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.118 KB) | DOI: 10.26811/peuradeun.v5i1.117

Abstract

As an organization that produces health services, one of the factors that determine the quality of product is personnel who worked with dedication and professionalism. This is achieved when the manager is able to give a satisfaction to all employees on the job. This study aimed to investigate the relationship individual and workplace characteristics with job satisfaction of employee. The populations of study were 32 employees of Environmental Health Department of Health Polytechnic of Aceh. Individual and workplace characteristic and job satisfaction were collecting by structural questionnaires. The product moment correlation was conducted to analysis of the data. The study showed individual and workplace characteristics were strongly correlation on job satisfaction (p=0.000 and r = 0.805) or 80.5% the independent variables are able to explain the dependent variable of job satisfaction is r-square = 0.647, or by 64.7%.
KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI BERBAGAI FAKTOR PENYEBAB DI DESA BAH KECAMATAN KETOL KABUPATEN ACEH TENGAH TAHUN 2013 Teuku Salfiyadi; Teuku Salfiyadi; Novemi, Novemi; Arnisam, Arnisam
Idea Nursing Journal Vol 5, No 2 (2014): IDEA NURSING JOURNAL
Publisher : Fakultas Keperawatan-Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52199/inj.v5i2.6732

Abstract

AbstrakKaries gigi merupakan penyakit pada rongga mulut yang disebabkan oleh kerusakan aktivitas bakteri terhadap jaringan keras gigi . Memasuki usia sekolah , resiko anak mengalami karies yang lebih tinggi . Hasil pemeriksaan pada anak usia sekolah dasar di desa Bah menemukan bahwa 68,6 % anak-anak menderita karies gigi . Tingginya prevalensi karies gigi , dan belum berhasil upaya untuk mengatasi karies ini , mungkin karena faktor populasi distribusi , perawatan lingkungan , perilaku , dan gigi , serta keturunan rakyat Indonesia . Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan gambar kejadian karies gigi pada anak-anak usia sekolah dasar dalam hal berbagai faktor di distrik Desa Bah Ketol Aceh Tengah pada tahun 2013 . Penelitian ini merupakan studi kasus dengan tipe deskriptif kuantitatif penelitian yang dilakukan pada 22-29 Juni 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah 37 orang dan sampel dalam penelitian ini adalah total populasi 37 orang . Hasil pemeriksaan saliva menunjukkan bahwa sebagian besar anak memiliki air liur dengan kategori rendah . Pemeriksaan kebersihan mulut kebanyakan anak memiliki status kebersihan gigi dan mulut dikategorikan penelitian tentang perilaku anak-anak menunjukkan bahwa pengetahuan 62,16 % anak-anak tidak baik , sikap anak untuk bersikap baik 78,38 % , 72.98 % memiliki anak bertindak tindakan kurang bagus . Jasa hasil penelitian kesehatan menunjukkan 89.19 % anak menyatakan bahwa pelayanan kesehatan tidak dapat dicapai , 54,06 % menyatakan lingkungan yang tidak menguntungkan serta 75,68 % anak menyatakan ada faktor keturunan . Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan karies gigi pada anak-anak usia sekolah di desa Bah bahwa kebersihan mulut yang buruk dan faktor saliva , perilaku buruk , faktor yang tidak perawatan kesehatan yang terjangkau , faktor lingkungan yang buruk dan faktor keturunan . Dianjurkan untuk anak usia sekolah dasar di desa Bah dalam rangka meningkatkan perilaku kesehatan mulut dan kesehatan mulut dengan menyikat gigi secara teratur adalah 3 kali sehari dan mengunjungi klinik gigi setiap 6 bulan .Sumber Bacaan : Buku 16 dan 14 Referensi Internet ( 1985-2012 )ABSTRACTDental caries is a disease in the oral cavity caused by the destruction of bacterial activity against dental hard tissues . Entering school age , the risk of children experiencing higher caries . Examination results at primary school age children in the village Bah found that 68.6 % of children suffer from dental caries . The high prevalence of dental caries , and has not been successful attempts to overcome these caries , may be due to population distribution factors , environmental , behavioral , and dental care , as well as the descendants of the people of Indonesia . The purpose of this study is find a picture of the incidence of dental caries in primary school age children in terms of the various factors in the Village Bah Ketol Central Aceh district in 2013 . research is a case study with quantitative descriptive type of research that was conducted on 22 to 29 June 2013. The population in this research is 37 people and the sample in this study was the total population of the 37 people . The results of salivary examination shows that most children have saliva with low category . Workup oral hygiene most children have dental and oral hygiene status were categorized research on children's behavior indicates that 62.16 % children's knowledge is not good , the attitude of the child to be nice 78.38 % , 72.98 % have a child acts less action good . Health services research results showed 89.19 % of the children stated that health care can not be reached , 54.06 % expressed unfavorable environment as well as 75.68 % of the children stated there are hereditary factors . From the research it can be concluded that the factors that cause dental caries in school-age children in the village Bah that oral hygiene is poor and salivary factors , poor behavior , factors that are not affordable health care , poor environmental factors and factors descent . It is recommended to elementary school -age children in the village Bah in order to improve the behavior of oral health and oral health by brushing teeth regularly is 3 times a day and visit the dental clinic every 6 months .Sources Reading : Books 16 and 14 Reference Internet ( 1985-2012 )
TINGKAT KECEMASAN ANAK DALAM PENCABUTAN GIGI DI PUSKESMAS MUTIARA Teuku Salfiyadi; Reca Reca; Citra F Putri; Teuku Salfiyadi; Cut Aja Nuraskin; Ainun Mardiah
Jurnal Online Keperawatan Indonesia Vol 3 No 1 (2020): JURNAL ONLINE KEPERAWATAN INDONESIA
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Children’s anxiety in dental care may lead to uncooperative attitudes. It will reduce the efficiency and effectiveness of dental health service. Based on preliminary survey which conducted at Public Health Center Mutiara, Pidie, Aceh, Indonesia, found that from around 10 children who had tooth extraction, 7 of them was overanxious which 2 children was failed to treat. But, there is still no clear data about the level of children’s anxiety in Public Health Center Mutiara. The purpose this study was to determine the level of children’s anxiety in tooth extraction in Public Health Center Mutiara, Pidie, Aceh, Indonesia. This descriptive research carried out from 10 June to 10 July 2019, by observing using a checklist sheet. The sample was carried out by accidental sampling method. Thirty children with aged 6-12 years old who had tooth extraction was selected in this study. The results showed that majority children (40%) was in severe anxiety, 10% children was no anxiety, 20% children was mild anxiety, and 30% was moderate anxiety. It show that the tooth extraction teratment may not be success because the high level of children’s anxiety, so that the parents and health workers can motivate children to take care of their teeth and can anticipate anxiety that occurs in children.