Secara umum material yang menerima beban dinamik akan lebih mudah mengalami kegagalan biladibandingkan dengan yang menerima beban statik. Kegagalan yang diakibatkan oleh beban dinamik disebutpatah lelah (fatigue failures), dimana patah lelah diawali dengan adanya retak lelah yang terus bertambahluas seiring dengan makin bertambahnya lama waktu pembebanan. Dengan adanya retak lelah tersebuttentunya sisa luasan penampang yang menahan beban akan semakin berkurang sampai pada akhirnya luasanyang tersisa tidak mampu lagi menahan beban yang bekerja sampai akhirya patah.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana pengaruh jumlah siklus kelelahan yang menyebabkanterjadinya retak lelah terhadap kekuatan puntir suatu bahan. Pengujian yang dilakukan adalah melakukanpengujian puntir untuk mengetahui defleksi puntir yang dihasilkan oleh spesimen uji yang telah mendapatperlakukan variasi jumlah siklus 2 jam, 3 jam dan 4 jam.Hasil penelitian menunjukkan dengan semakin bertambahnya jumlah siklus fatigue maka deformasi puntiryang dihasilkan juga semakin besar, Hal ini disebabkan karena luasan yang tersisa untuk menahan bebanpuntir semakin berkurang karena adanya retak lelah, Dengan semakin besarnya deformasi puntirmenunjukkan bahwa kekuatan puntir material mengalami penurunan.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2006