Claim Missing Document
Check
Articles

IPTEKS BAGI WILAYAH (IBW) DI KECAMATAN KLOJEN KOTA MALANG Mukarom, Mukarom; Sucipto, Adi; Afrida, Indah Rakhmawati; Andriyono, Djoko; Rusdi, Rusdi; Sufiyanto, Sufiyanto
JPM Pambudi Vol 1 No 1 (2017): JPM PAMBUDI
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P2M) IKIP Budi Utomo Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1126.655 KB) | DOI: 10.33503/pambudi.v1i1.3

Abstract

Development in the city of Malang is directed to bring the people of Malang City to the welfare that is distributed evenly. This condition is characterized by increasing economic growth, declining unemployment and decreasing the poor in Malang. In addition, it will also lead people to increasingly cultured conditions, with religious-tolerant values marked by an increasing understanding of traditional values, religious values, mutual respect for differences, and the absence of conflict and violence on behalf of SARA in the city of Malang. The objectives of IbW Program are: (1) To identify potential, actual condition / situation, human resources and realistic resources in Klojen Sub-district, Malang City; (2) To formulate the potential of human resources and natural resources so that it can be used as a pre-eminent commodity of the region; (3) Conducting training activities in the framework of technology transfer generated by Higher Education to the community, so that the community has the knowledge and skills in managing the potential around them. Activities were carried out using survey methods, and observations. Meanwhile, to arrange the action program is done through worshop activity with the hope of action program as needed by society. To that end, in this IbW activity the community is involved from program planning, program implementation, utilization of results and evaluation of program implementation. In this way, the action program is a program that fits the needs of the community. In addition, the implementation of community empowerment activities is carried out using field assistance method. The results of IbW program activities that have been implemented are: (1) Health Sector; Drug hazard counseling; (2) Education Sector; Improved quality of educators with Class Action Research (PTK) training; Mentoring learning for underprivileged students; (3) Economic Program; Entrepreneurship Training "Aneka Handicraft of Maize Maize", (4) Environmental Empowerment Program; Making TOGA, Greening
KAJI TEORITIK PERUBAHAN PANJANG PLAT PENGUAT TERHADAP BESARNYA DEFLEKSI YANG TERJADI PADA BALOK Sufiyanto, Sufiyanto
TRANSMISI Vol 1, No 1 (2005): Edisi Pebruari 2005
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.524 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v1i1.4431

Abstract

Defleksi lateral yang terjadi pada sebuah balok dipengaruhi oleh nilai kekakuan balok tersebut. Nilaikekakuan ini ditentukan oleh momen inersia penampang yang dimiliki oleh balok tersebut Semakin besarinersia penampang balok maka nilai kekakuannya meningkat dan defleksi lateral yang terjadi menjadikecil. Untuk memperbesar inersia penampang suatu balok dapat dilakukan dengan menambahkan plat/batang penguat pada balok tersebut. Permasalahan yang timbul dengan cara ini adalah menentukanpanjang plat penguat yang dibutuhkan sesuai dengan besarnya defleksi lateral yang diijinkan terjadipada balok tersebut. Untuk menentukan panjang efektif dari plat penguat pada suatu balok, dapatdilakukan dengan suatu kaji teoritis yang mencari hubungan antara panjang plat penguat terhadapdefleksi lateral yang akan terjadi pada suatu balok. Dari hasil kaji teoritis ini menunjukkan bahwasemakin kecil defleksi lateral yang terjadi maka panjang plat penguat yang dibutuhkan semakin besar.Defleksi lateral yang terjadi pada sebuah balok dipengaruhi oleh nilai kekakuan balok tersebut. Nilaikekakuan ini ditentukan oleh momen inersia penampang yang dimiliki oleh balok tersebut Semakin besarinersia penampang balok maka nilai kekakuannya meningkat dan defleksi lateral yang terjadi menjadikecil. Untuk memperbesar inersia penampang suatu balok dapat dilakukan dengan menambahkan plat/batang penguat pada balok tersebut. Permasalahan yang timbul dengan cara ini adalah menentukanpanjang plat penguat yang dibutuhkan sesuai dengan besarnya defleksi lateral yang diijinkan terjadipada balok tersebut. Untuk menentukan panjang efektif dari plat penguat pada suatu balok, dapatdilakukan dengan suatu kaji teoritis yang mencari hubungan antara panjang plat penguat terhadapdefleksi lateral yang akan terjadi pada suatu balok. Dari hasil kaji teoritis ini menunjukkan bahwasemakin kecil defleksi lateral yang terjadi maka panjang plat penguat yang dibutuhkan semakin besar.
ANALISIS JUMLAH SIKLUS LELAH TERHADAP KEKUATAN BUCKLING MATERIAL Sufiyanto, Sufiyanto
TRANSMISI Vol 2, No 1 (2006): Edisi Pebruari 2006
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.813 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v2i1.4447

Abstract

Secara umum komponen yang mendapat beban dinamik akan lebih mudah mengalami kegagalandibandingkan dengan komponen yang mendapat beban statik. Kegagalan akibat beban dinamik dikenaldengan istilah kegagalan lelah (fatigue failures), yang diawali dengan adanya retak lelah yang terusbertambah luas seiring dengan makin bertambahnya lama waktu pembebanan, dengan adanya retak lelahtersebut tentunya sisa luasan penampang yang menahan beban akan semakin berkurang sampai padaakhirnya luasan yang tersisa untuk menahan beban tidak mampu lagi menahan beban sampai akhirnyapatah.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana pengaruh jumlah siklus lelah yang menyebabkanterjadinya retak lelah terhadap kekuatan tekuk suatu bahan. Proses pengujian yang pertama dilakukanadalah uji kekerasan, kemudian uji kelelahan (fatiq), dan yang terakhir adalah uji tekuk. Prosespengambilan data dengan cara mencatat besarnya defleksi dari suatu poros yang terlebih dulu dikenaiperlakuan fatiq yang berbeda, dimana sebagai parameter uji kelelahan adalah perbedaan jumlah sikluskelelahan.Dari penelitian ini dapatlah disimpulkan bahwa dengan semakin bertambahnya lama waktu siklus fatiq,simpangan yang dihasilkan juga semakin besar, hal ini disebabkan karena luasan yang tersisa untukmenahan beban tekuk semakin berkurang karena adanya retak lelah, dengan semakin besarnya simpanganmenunjukkan bahwa logam semakin lemah.
Analisis Roll Bending Process Pada Square Pipe Dengan Desain Flexible Roll sufiyanto, sufiyanto; Andrijono, Djoko
ROTASI Vol 22, No 3 (2020): VOLUME 22, NOMOR 3, JULI 2020
Publisher : Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/rotasi.22.3.169-179

Abstract

The roll bending process is used to form the curved frame needed for making canopies and iron fences. The number of stages of the roll bending process is determined by the frame's curvature radius, thickness, cross-section size and the pipe material used. The flexible roll design aims to ensure that the dies roll can be used for the roll bending process with various of square pipe sections. It is necessary to analyze the roll bending process of square pipe to make the curved frame with a flexible roll design. This analysis aims to calculate the required bending force and the bending stress that occurs. The method used in this analysis uses two ways. First, the bending force is determined based on the strength of the pipe material used. Second, the bending force is determined based on the amount of lateral deflection given. The results obtained from the analysis of the first method are the bending force required of 488.4 kg on a square pipe with  2.2 mm thickness and  3 cm x 3 cm pipe size; 868.3 kg at 4 cm x 4 cm pipe size; 1953.6 kg at 6 cm x 6 cm pipe size. The conclusion of the first method is that the forming process occurs when the bending force applied must be able to produce plastic deformation in the formed pipe. Whereas the second method produces a limitation that the lateral deflection that occurs should not exceed the limit of the permissible bending stress in order to avoid buckling.
KAJI EMPIRIK KEKUATAN PUNTIR BAJA ST 42 DENGAN VARIASI JUMLAH SIKLUS FATIGUE Sufiyanto, Sufiyanto
TRANSMISI Vol 2, No 2 (2006): Edisi September 2006
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v2i2.4454

Abstract

Secara umum material yang menerima beban dinamik akan lebih mudah mengalami kegagalan biladibandingkan dengan yang menerima beban statik. Kegagalan yang diakibatkan oleh beban dinamik disebutpatah lelah (fatigue failures), dimana patah lelah diawali dengan adanya retak lelah yang terus bertambahluas seiring dengan makin bertambahnya lama waktu pembebanan. Dengan adanya retak lelah tersebuttentunya sisa luasan penampang yang menahan beban akan semakin berkurang sampai pada akhirnya luasanyang tersisa tidak mampu lagi menahan beban yang bekerja sampai akhirya patah.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana pengaruh jumlah siklus kelelahan yang menyebabkanterjadinya retak lelah terhadap kekuatan puntir suatu bahan. Pengujian yang dilakukan adalah melakukanpengujian puntir untuk mengetahui defleksi puntir yang dihasilkan oleh spesimen uji yang telah mendapatperlakukan variasi jumlah siklus 2 jam, 3 jam dan 4 jam.Hasil penelitian menunjukkan dengan semakin bertambahnya jumlah siklus fatigue maka deformasi puntiryang dihasilkan juga semakin besar, Hal ini disebabkan karena luasan yang tersisa untuk menahan bebanpuntir semakin berkurang karena adanya retak lelah, Dengan semakin besarnya deformasi puntirmenunjukkan bahwa kekuatan puntir material mengalami penurunan.
ANALISA PROSES PENGEROLAN PIPA DENGAN MENGGUNAKAN MESIN ROLL Marisi, Erich Umbu Tipuk; Sufiyanto, Sufiyanto
TRANSMISI Vol 8, No 2 (2012): Edisi September 2012
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v8i2.4577

Abstract

Proses pengerolan merupakan pemecahan masalah yang tepat bagi perbengkelan yang membutuhkan prosespembentukan frame/kerangka pipa lengkung untuk pembuatan pagar atau canopy. Dengan penelitian inidapat diketahui seberapa besar kemampuan mesin roll bending terhadap hasil proses pengerolan pipa.Pengujian yang dilakukan adalah memvariasikan jumlah tahapan proses pengerolan yang mengasilkan jarakbending yang berbeda yaitu 8 step, 7 step, 6 step. Pada jumlah step 8 dengan jarak bending 3,3 mmmemerlukan gaya bending sebesar 43,82 kg dan daya pengerolan 0,062 kw, step 7 dengan jarak bending3,7 mm memerlukan gaya bending sebesar 49,13 kg dan daya pengerolan 0,070 kw, step 6 dengan jarakbending 4,4 mm memerlukan gaya bending sebesar 58,43 kg dan daya pengerolan 0,083 kw. Sedangkanuntuk waktu proses pada satu kali tahapan tidak berpengaruh terhadap proses bending, dimana wakturata-rata hampir sama yaitu 8 step memerlukan rata-rata 57 detik, 7 step memerlukan 57 detik, 6 stepmemerlukan 58 detik. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa semakin banyak jumlah step maka jarakbending yang diperlukan semakin kecil dengan gaya dan daya yang kecil sedangkan waktu yang diperlukanakan semakin lama. Sebaliknya semakin sedikit jumlah step maka jarak bending yang diperlukan semakinbesar dengan gaya dan daya yang diperlukan semakin besar dengan waktu yang singkat. Dampak lain yangterjadi pada proses roll bending adalah perubahan penampang pipa akan menjadi oval karena akibat gayabending yang diberikan sehingga dapat menimbulkan cacat perubahan penampang pipa bahkanmemungkinkan juga terjadi tekuk.
THE DESIGN OF 4-LEVEL IMPELLER ON CENTRIFUGAL COMPRESSOR ASSISTED CF TURBO SOFTWARE Budianto, Ricky Gunawan; Sufiyanto, Sufiyanto; Widada, Boe Tong
TRANSMISI Vol 15, No 2 (2019): Edisi September 2019
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v15i2.4775

Abstract

Compressor is a compressing device or compressing air in other words a compressor is a compressed air generator. Because of the compression process, air has a higher pressure compared to environmental air pressure (1 atm). In this Final Project the compressor is planned with an output pressure of 140 bar, a flow rate of 5000 m3 / hr, 4 levels, a shaft rotation of 15000 rpm. In the compressor planning, TURBO 10 CF software is used. Input from the software is the flow rate and pressure of each level. As output is the impeller diameter, the output pressure of each impeller. Power of each level. The average impeller diameter is 596 mm. The air coming out of each level is cooled. The cooling system is not planned in the final project.
KEMANDIRIAN ENERGI WISATA ALAM DAN EDUKASI “TAMAN SUKO” PASCA PANDEMI Paradito, Axel Caesar; Setiawan, Agung; Aprillio, Deary Nanda; Pambudi, Fery; Luha, Agusto Frendy; Rianu, Bagas Martinus; Kako, Yolinvianus Paulus; Odja, Maria Nirmala; Chandra, Gabriel Andika; Meiliyan, Hizkia; Sufiyanto, Sufiyanto
Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH) CIASTECH 2021 "Kesiapan Indonesia Dalam Menghadapi Krisis Energi Global"
Publisher : Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pokdarwis Sukowilangun Berseri adalah komunitas yang mengembangkan Taman Suko di Sukowilangun, Kalipare, Kabupaten Malang. Namun kemampuan masyarakat setempat dalam mengembangkan Taman Suko sebagai destinasi wisata belum mampu menarik lebih banyak wisatawan, oleh karena itu melalui program holistik pembinaan dan pemberdayaan desa ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan bantuan dalam upaya pengembangan potensi pariwisata serta peningkatan kualitas SDM. Metode pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan dalam bentuk pendampingan dan pelatihan secara langsung. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah implementasi tandon air dengan sistem PLTS dan pengembangan kedai kopi, serta mempromosikan Taman Suko melalui media sosial. Dengan hasil yang dicapai dapat memberikan disversifikasi usaha bagi mitra Pokdarwis Sukowilangun Berseri, pengembangan wisata alam Taman Suko dengan edukasi sistem pembangkit listrik tenaga surya, dan pemanfaatan sistem PLTS dapat mengurangi penggunaan listrik PLN.
ANALISA KEAUSAN RODA GIGI LURUS SECARA MIKROSKOPIK DENGAN VARIASI BEBAN Bagus Setya Raharja; Sufiyanto Sufiyanto; I Made Sunada
TRANSMISI Vol 14, No 2 (2018): Edisi September 2018
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v14i2.4656

Abstract

Peran rodagigi dalam sebuah kendaraan maupun dunia industry sangat penting dalam menghubungkan atau meneruskan putaran daya yang dihasilkan dari proses energy kinetic menjadi energy mekanik. Didalam aplikasi penggunaan transmisi roda gigi sering dijumpai suatu masalah yaitu keausan roda gigi. Keausan merupakan penguraian ketebalan permukaan akibat gesekan yang terjadi pada pembebanan dan gerakan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui laju keausan pengaruh beban dan putaran terhadap keausan roda gigi lurus dengan bahan SCM 440. Korelasi kecepatan keausan dengan variasi beban sebesar R2 = 0,9721. Dari hasil analisa penelitian ini didapatkan hasil bahwa pada putaran 200 dan 500 rpm dengan beban 0, 5, dan 10 kg mengalami penurunan keausan secara linier. Sedangkan pada putaran 1000 rpm dengan beban 0, 5, 10 kg mengalami kenaikan dan penurunan yang signifikan karena pada beban yang besar dan putaran tinggi laju keausan akan tidak stabil cenderung terlihat mencolok perbedaannya. Semakin berat beban yang diterima pada roda gigi, maka semakin rendah putaran yang dihasilkan
METODE VIBRATION ANALYSIS DALAM APLIKASI PERAWATAN MESIN Dimas Bagus Setyawan; Sufiyanto Sufiyanto
TRANSMISI Vol 9, No 2 (2013): Edisi September 2013
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v9i2.4595

Abstract

Metode vibrasi merupakan metode perawatan mesin efektif dengan menganalisa karateristik dan signalgetaran sehingga diketahui kondisi ataupun kerusakan yang terjadi tanpa harus membongkar ataumenghentikan mesin. Metode vibrasi membutuhkan alat vibrations analyser untuk mengolah data yang dapatmemberikan informasi tentang kondisi serta kerusakan pada mesin dan memberikan rekomendasi untukdilakukan perawatan. Metode penelitian dilakukan dengan monitoring secara berkala suatu equipment (motorlistrik) dengan analisa vibrasi untuk melihat kondisi mesin dalam keadaan normal sampai terjadi kerusakan.Variabel yang diperlukan dalam pengukuran vibrasi untuk mengetahui kondisi dan kerusakan dari mesinadalah amplitudo, frekuensi maupun ordenya, dan model dari grafik (spectrum) yang dihasilkan oleh getaranpada mesin tersebut. Indikasi kerusakan yang terjadi pada motor adalah adanya mechanical loosenes padabase plate motor dan adanya misalignment pada motor dengan kondisi tinggi getaran yang baik. Setelah duabulan berikutnya tinggi vibrasi dalam keadaan tidak dapat diterima dikarenakan bearing motor inbord padaBPFO (ball past frequency outer race) tipe SKF NU313 mengalami kerusakan. Hal ini diakibatkan karenasebelumnya adanya mechanical loosenes dan misalignment walaupun dalam keadaan amplitudo yang baik,jika dibiarkan tidak adanya pengecekan baut-baut di base plate motor menjadi kendor, motor bisa bergeraksehinga memperbesar terjadinya misalignment yang awal penyebab terjadinya bearing defect.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Achmad Imam Suyuthi agung setiawan Agus Iswantoko Ahmad Luthfi Ahmad Rivaldi Alghifani, Fairuz Zain Andrijono, Djoko Andrijono, Djoko Andriyono, Djoko Antalita Kirana Putri Aprillio, Deary Nanda Ardyanto Ardyanto Ardyanto Ardyanto Aziz, Myson Bagas Alfiansyah Bagus Setya Raharja Budianto, Ricky Gunawan Chandra, Gabriel Andika Chaniago, Basirun Darto, Darto David Ross Dimas Bagus Setyawan Diyah Sukanti Cahyaningsih Diyah Sukanti Cahyaningsih Erika Elice Fadilla, Rangga Fiky Dwi Setiawan Fransisca, Maria Gilbert Kelvin Gultom Gulita Ngudiana Hadiansah, M. Tesar I Made Sunada Ika Anggraeni Khusnul Khotimah Indah Rakhmawati Afrida Ivo, Bernadinus Kevindo Saputra Jainur Rohman Januar Regolan Ginting Kako, Yolinvianus Paulus Kusnadi Kusnadi Laksni Sedyowati Lian Agustina Setiyaningsih Luha, Agusto Frendy Marfizal, Marfizal Marisi, Erich Umbu Tipuk Meiliyan, Hizkia Mochammad Musafaul Anam Mohammad Hafid Zamroni Muhammad Alwi Risqillah Muhammad Yusuf Mukarom Mukarom, Mukarom Nanda Rahmaniar Siswanda Ni Made Wiyati Niam, Waridin Odja, Maria Nirmala Oggy Surya Fanawa Pambudi, Fery Paradito, Axel Caesar Pindo Tutuko Priyo Dari Molyo Rianu, Bagas Martinus Rizky Putra Adilana Ross, David Rudi Hariyanto Rudy Hariyanto Rusdi Rusdi Rusdijanto Rusdijanto Ryan Hadi Pamungkas Sari Yuniarti Setiawan, Fiky Dwi Sri Widayati Sri Widayati Sri Widayati Stanislaus Yoseph Subairi Subairi Sudjatmiko Sudjatmiko Sunarjo Sunarjo Sunarjo Sunarjo Tonadi Shodiq, Een Trisyathia Quentara, Lilia Widada, Boe Tong Yunus Supriyanto Zubizaretta, Zaid Dzulkarnain