Keluarga adalah pijakan pertama dalam pembentukan masyarakat, jika keluarga baik maka masyarakatnya akan baik,begitupun sebaliknya. karena itu, Islam memberikan perhatian yang besar dan serius dalam membentuk keluarga bahagia, penuh dengan cinta dan kasih sayang. Penafsiran Sayyid Quṭb dan Kementerian Agama RI terhadap ayat-ayat alqurān tentang keluarga ialah: a) Pemeliharaan keluarga agar terhindar dari api neraka. Sayyid Quṭb dan Kementerian menafsirkan perintah untuk melindungi dirinya dan keluarganya dari api neraka. b). Menyuruh anggota keluarga untuk melaksanakan shalat. Sayyid Quṭb dan Kementerian Agama menafsirkan bahwa perintah kepada muslimin untuk memerintahkan keluarganya agar mengerjakan shalat dan bersabar. Perbedaannya Sayyid Quṭb menjelaskan sabar disini ialah sabar mengerjakan shalat, Sedangkan Kementerian Agama menjelaskan sabar dalam shalat dan dalam kesehariannya harus tabah dan sabar. c). Kisah keluarga Imran, QS. Ali-‘Imran: 33. Kedua penafsir menafsirkan bahwa Adam dan Nu>h adalah pribadinya yang diceritakan, sedangkan keluarga Ibrahi>m dan keluarga Imran adalah keluarga yang dipilih oleh Allah. Letak perbedaannya bahwa Sayyid Quṭb menafsirkannya lebih kepada keluarga Ibrahim dan keluarga Imrannya dari pada nabi Adam dan Nabi Nu>h, sedangkan Kementerian Agama menafsirkannya dengan menceritakan tentang kenabian nabi Adam, N>u>h, Ibrahi>m serta keturunannya yaitu keluarga ‘Imran.
Copyrights © 2017