Al-Fath
Vol 13 No 1 (2019): Juni 2019

Epistemologi Tafsir Isyari

Abdul Basit (Unknown)
Fuad Nawawi (Unknown)



Article Info

Publish Date
26 Jun 2019

Abstract

Tulisan ini mengetengahkan epistemologi tafsir isyari. Di dalamnya, menjelaskan bagaimana kaum sufi, yang diklaim sebagai “pemilik” tafsir isyari ini, mendapatkan pengetahuan tafsirnya. Mereka berusaha melampaui indera dan akalnya, karena keduanya hanya menyentuh wilayah lahiriyah danmanifestasinya. Sebaliknya manusia dengan memaksimalkan dimensi batinnya, mereka dapat berhubungan secara langsung dengan hakikat tunggalalam ketika hati mereka suci, dan lepas dari segala bentuk ikatan dan ketergantungan lahiriyah. Dengan pendekatan intuitif, para sufi berupaya mengungkap makna tersembunyi dari teks al-Qur’an. Abu Zaid membedakan epistemologi tafsir isyari dengan tafsir esoterik. Jika yang kedua menggunakan perangkat takwil yang dihasilkan akal, biasanya diproduksi kalangan teolog dan filosof. Sedangkan yang pertama menggunakan takwil yang dihasilkan dzawq (rasa, hati), diproduksi kalangan sufi. Klaim yang mengemuka bahwa Allah melimpahkan kepada para sufi ilmu yang belum pernah mereka ketahui, melalui tahap riyadhah dan kebersihan hati, apakah benar adanya? Ignaz Godziher mengkritiknya, bahwa penafsiran sufi bukan pengetahuan yang bersifat given, ilmu yang berasal dari Tuhan, tetapi berasal dari olah pikiran dan nalar yang sengaja untuk membenarkan (mencari pembenaran) ajaran tasawuf (ideology oriented).

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

alfath

Publisher

Subject

Religion Education Languange, Linguistic, Communication & Media Physics Other

Description

Al-Fath: published twice a year since 2007 (June and December), is a multilingual (Bahasa, Arabic, and English), peer-reviewed journal, and specializes in Interpretation of the quran. This journal is published by the Alquran and its Interpretation Department, Faculty of Ushuluddin and Adab, Sultan ...