Era sekarang dengan semakin cepatnya informasi disemua lini kehidupan, jugaberdampak terhadap kehidupan beragama, kegiatan yadnya salah satu yang nampak.Unsur-unsur alami pada sarana dan prasarana Yadnya mulai bergeser kearah yangpraktis dan instan. Kehidupan sosial “gotong royong” berubah menjadi individualisme.Memberikan punia (berderma) bukan semata-mata atas dasar tulus iklas, tetapimempunyai motif atau kepentingan. Jaman sekarang bukan lagi tanpa pamrih, justrumelakukan sesuatu pasti ada pamrih.Atas dasar pergeseran dan perubahan perilaku itulah, hendaknya kita sebagaimakhluk ciptaan-Nya dalam melakukan kegiatan-kegiatan yang sejalan dengan ajaranagama dan sesuai perintah dari Tuhan. Pengabdian adalah jalan yang mudah untukmemperoleh kebijaksanaan. Pengabdian adalah salah satu bentuk ekstraksi daripengetahuan dan pengalaman spiritual yang tinggi.Manavadharmasastra merupakan sebuah kitab Dharma yang dihimpun dalambentuk sistematis oleh Bhagawan Bhrgu, salah seorang penganut ajaran Manu. Kitab inidianggap paling penting bagi masyarakat Hindu dan dikenal sebagai salah satu darikitab Sad Wedangga. Wedangga adalah kitab yang merupakan batang tubuh Weda yangtidak dapat dipisahkan dengan Weda Sruti dan Weda Smrti.Dalam ajaran agama Hindu, Yuga atau Mahayuga adalah suatu siklusperkembangan zaman yang terjadi di muka bumi, yang terbagi menjadi empat zaman,yaitu Satyayuga atau Kerta Yuga, Tretayuga, Dwaparayuga, dan Kaliyuga.. Menurut Manawa Dharmasastra 1.86 sebagaimana dikutip diawal tulisan ini,prioritas beragama-pun menjadi berbeda-beda pada setiap zaman. Pada zaman KertaYuga, kehidupan beragama diprioritaskan dengan cara bertapa. Pada Treta Yuga denganmemfokuskan pada jnyana. Pada zaman Dwapara Yuga dengan upacara yadnya danpada zaman Kali Yuga beragama dengan prioritas melakukan dana punia.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2017