Buletin Palawija
No 23 (2012): BULETIN PALAWIJA Mei 2012

TEPUNG KASAVA MODIFIKASI SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI TERIGU MENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN

Yulifianti, Rahmi ( BALITKABI)
Ginting, Erliana ( BALITKABI)
Utomo, Joko Susilo ( BALITKABI)



Article Info

Publish Date
29 Apr 2014

Abstract

Tepung kasava modifikasi (modified casssava flour = mocaf) potensial sebagai bahan substitusi terigu dalam rangka mendukung diversifikasi pangan. Proses modifikasi pembuatan mocaf dengan fermentasi menggunakan inokulum bakteri asam laktat menyebabkan terjadinya perubahan sifat fisikokimia dan amilografi serta sifat organoleptik tepung. Mocaf bersifat lebih mudah larut di dalam air, lebih mudah mengembang ketika dipanaskan, tidak beraroma khas ubikayu, berwarna lebih cerah/putih, dan lebih lunak tekstur produknya dibandingkan dengan tepung ubikayu tanpa fermentasi dan terigu. Proporsi mocaf sebagai bahan substitusi terigu bervariasi antara 30–40% pada produk roti, pastrydan mie, 50–100% pada produk kue basah (cakes), kue kering (cookies), aneka produk gorengan danjajanan basah/pasar. Harga mocaf di pasaran berkisar antara Rp4.100–5.000 per kg, relatif lebih murah dibanding harga terigu yang berkisar antara Rp5.220–7.250 per kg. Usaha agroindustri mocaf dapat diterapkan dengan model kemitraan antara petani/kelompok tani sebagai produsen sawut kering dengan industri besar yang memproduksi tepung sekaligus memasarkan. Peningkatan produksi ubi kayu diperlukan untuk mendukung ketersediaan bahan baku. Kebijakan Pemerintah yang berpihak kepada pengembangan industri tepung lokal untuk mengurangi impor terigu serta sosialisasi dan promosi produk olahan mocaf juga perlu diintensifkan untuk mempercepat adopsinya oleh industri dan masyarakat.

Copyrights © 2012






Journal Info

Abbrev

BUPA

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Buletin Palawija merupakan publikasi yang memuat makalah review (tinjauan) hasil penelitian tanaman kacang-kacangan dan umbi umbian. Buletin ini diterbitkan secara periodik dua kali dalam setahun (Mei dan Oktober) oleh Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan ...