Makalah ini menjelaskan penggunaan pemodelan CFD untuk menganalisis kenyamanan termal di perusahaan pengisian minyak pelumas yang memiliki luas 3000 m2. Kebutuhan akan analisis ini berasal dari kondisi yang tidak nyaman yang dirasakan oleh para pekerja perusahaan. Simulasi 3D menggunakan perangkat lunak FLUENT 6.3.26 dilakukan untuk menganalisis distribusi suhu dan kecepatan di ruang pabrik. Air diasumsikan sebagai fluida ideal yang tidak dapat dimampatkan, aliran yang stabil, model turbulensi yang digunakan standar k-ε, algoritma SIMPLE dan diskritisasi arah angin kedua. Analisis dilakukan pada model yang ada dan mengusulkan model, dimana pada model usulan, diffuser dipasang di atas pekerja dengan ketinggian 4,2 m di atas lantai, kecepatan suplai udara diffuser bervariasi dari 1,5 m/s , 2 m/s, dan 2,5 m/s. Hasil simulasi menunjukkan bahwa distribusi suhu dalam kondisi yang ada di kisaran sekitar 34-36°C, nilai ini melebihi standar kenyamanan termal yang ditentukan oleh ASHRAE. Hasil simulasi menunjukkan bahwa model yang diusulkan distribusi suhu yang lebih baik, di mana suhu dihasilkan dalam kisaran kriteria kenyamanan termal ASHRAE, mulai dari 24-26°C, dan kecepatan udara pasokan di inlet diffuser 1,5 m/s direkomendasikan untuk digunakan dalam sistem AHU. Untuk 20 unit diffuser dengan kecepatan inlet 1,5 m/s, laju aliran massa yang harus ditangani oleh perangkat pendingin adalah 9 kg/s dan membutuhkan kapasitas pendinginan 0,128 MW. Ini 58% lebih efisien daripada mendinginkan seluruh ruangan perusahaan
Copyrights © 2019