Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Studi Numerik Distribusi Suhu dan Kecepatan Udara di Perusahaan Pengisian Minyak Pelumas Novianto, Hernawan; Prabowo
MigasZoom Vol 1 No 2 (2019): Efisiensi Pemanfaatan Sumber Daya Energi
Publisher : Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37525/mz/2019-2/233

Abstract

Makalah ini menjelaskan penggunaan pemodelan CFD untuk menganalisis kenyamanan termal di perusahaan pengisian minyak pelumas yang memiliki luas 3000 m2. Kebutuhan akan analisis ini berasal dari kondisi yang tidak nyaman yang dirasakan oleh para pekerja perusahaan. Simulasi 3D menggunakan perangkat lunak FLUENT 6.3.26 dilakukan untuk menganalisis distribusi suhu dan kecepatan di ruang pabrik. Air diasumsikan sebagai fluida ideal yang tidak dapat dimampatkan, aliran yang stabil, model turbulensi yang digunakan standar k-ε, algoritma SIMPLE dan diskritisasi arah angin kedua. Analisis dilakukan pada model yang ada dan mengusulkan model, dimana pada model usulan, diffuser dipasang di atas pekerja dengan ketinggian 4,2 m di atas lantai, kecepatan suplai udara diffuser bervariasi dari 1,5 m/s , 2 m/s, dan 2,5 m/s. Hasil simulasi menunjukkan bahwa distribusi suhu dalam kondisi yang ada di kisaran sekitar 34-36°C, nilai ini melebihi standar kenyamanan termal yang ditentukan oleh ASHRAE. Hasil simulasi menunjukkan bahwa model yang diusulkan distribusi suhu yang lebih baik, di mana suhu dihasilkan dalam kisaran kriteria kenyamanan termal ASHRAE, mulai dari 24-26°C, dan kecepatan udara pasokan di inlet diffuser 1,5 m/s direkomendasikan untuk digunakan dalam sistem AHU. Untuk 20 unit diffuser dengan kecepatan inlet 1,5 m/s, laju aliran massa yang harus ditangani oleh perangkat pendingin adalah 9 kg/s dan membutuhkan kapasitas pendinginan 0,128 MW. Ini 58% lebih efisien daripada mendinginkan seluruh ruangan perusahaan
Analysis of the Effect of Additional Number of 24, 26 And 28 Blade of Pelton Turbine from PLA to Turbine Performance Mahardika, Shultoni; Sugiono, Didik; Irwansyah, Rizal; Supardi; Novianto, Hernawan
JOURNAL OF MECHANICAL ENGINEERING MANUFACTURES MATERIALS AND ENERGY Vol. 8 No. 1 (2024): June 2024 Edition
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jmemme.v8i1.9469

Abstract

Indonesia is currently unable to provide 100% electricity supply for its people due to uneven access to infrastructure development. This causes the need to build alternative energy to meet these needs. Water flow has potential energy that has been widely used in various countries to be converted into electrical energy. One way of converting is with a Pelton turbine. A Pelton turbine can work well, influenced by several parameters, namely the height of the waterfall, the angle of the blades, the flow rate, the number of nozzles, the number of blades, the weight of the turbine, etc. In this study the parameters set were the flow rate according to the pump flow rate, namely 18 liters/minute, the number of turbine blades used were 24, 26 and 28 pieces. The diameter of the turbine runner is 300 mm, and the load used in measuring the current is 50 watts. The results showed that the higher the rotational speed, the higher the turbine power, along with the increasing number of blades tested. The highest turbine power is at 28 blades and the turbine rotation is 385.42 Rpm which is 5.69 watts. While the lowest is at 24 blades and turbine rotation of 367.95 Rpm which is equal to 4.83 watts. The power difference between blades 24 and 28 is 15%. The PLA material used as the turbine blade material and acrylic as the runner material results in the moment of inertia of the turbine when rotating at blade 24 which is 0.023 kg.m² and blade 28 which is 0.025 kg.m². The mass of the turbine becomes lighter resulting in the power difference between blades 24 and 28 not being too far.