Pertumbuhan penduduk meningkat 1,3% setiap tahunnya (BPS, 2010). Untuk mengimbangi pertumbuhan penduduk maka diperlukan pemanfaaatan lahan kering dalam memenuhi kebutuhan penduduk akan pangan. Indonesia memiliki luasan lahan kering potensial 13,7 juta ha yang masih belum dimanfaatkan. Namun, lahan kering memiliki faktor pembatas salah satunya kualitas tanah di lahan kering tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk (a) menentukan indeks kualitas tanah pada berbagai penggunaan lahan dan (b) mengetahui sebaran kualitas tanah pada berbagai penggunaan lahan di Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul. Kemudian dianalisis di laboratorium. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dengan metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan pengklasifikasian kelas kualitas tanah menggunakan IKT (Indeks Kualitas Tanah) yang dihitung menggunakan metode Minimum Data Set dari Mausbach dan Seybold (1998) dan dilanjutkan penentuan kriteria kualitas tanah. Titik sampel ditentukan berdasarkan Peta Satuan Lahan (PSL) yang dibuat dari overlay peta penggunaan lahan, peta jenis tanah, dan peta kemiringan lereng, pada penelitian ini terdapat 8 titik lokasi antara lain (TE1, TE2, TI1, TI2, SE1, SE2, SI1, dan SI2). Parameter yang digunakan antara lain: Berat volume, porositas, kadar debu dan lempung tanah, pH H2O, kemiringan lereng, panjang lereng, faktor lereng, kadar C – organik, N – total, P – tersedia, dan K - tersedia tanah. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil kualitas kriteria buruk seluas 66,70 ha atau 11,17% dari areal yang diamati dengan nilai IKT meliputi satuan lahan TE2 (0,391); Kriteria sedang seluas 477,12 ha atau 79,89% dari areal yang diamati terletak meliputi satuan lahan TE1 (0,449), TI1 (0,596) TI2 (0,590), SE1 (0,477), SE2 (0,490), dan SI1 (0,578); Dan kriteria baik seluas 59,41 ha atau 8,94% meliputi satuan lahan SI2 (0,659).
Copyrights © 2018