Kajian tentang penyusunan arus kas ini, ada tiga alternatif yaitu arus kas pelaksanaan dilapangan (dengan alternatif penerimaan dari uang muka 20 %), kedua adalah alternatif arus kas tanpa modal kerja (Dengan Kesepakatan Penundaan Pembayaran Material Kepada Suplier), ketiga adalah alternatif arus kas dengan modal kerja (Dengan Kesepakatan Penundaan Pembayaran Material Kepada Suplier), Berdasarkan ke tiga alternatif tersebut, diperoleh hasil alternatif terbaik yaitu arus kas dengan modal kerja (Dengan Kesepakatan PenundaanPembayaran Material Kepada Suplier). Dengan memasukan modal kerja, yaitu pada minggu ke-3 sebesar Rp. 5.500.000,00 dan pada minggu ke-8 sebesar Rp. 3.000.000,00 sehingga total modal kerja menjadi sebesar Rp.8.500.000,00. Berdasarkan hal tersebut, diperoleh hasil imbangan positif pada kas minggu ke-3 sebesar Rp. 59.374.,64 dan pada minggu ke-8 sebesar Rp.961.518,32. Dengan demikian arus kas ini dianggap sebagai alternatif terbaik, karena tidak terjadi defisit terhadap kas proyek. Dengan keuntungan sebesar Rp. 59.009.354,77 dikurangi Rp. 8.500.000,00 = Rp. 50.509.354,77.Kurva S pada minggu ke-1 sampai minggu ke-3 tidak megalami kemajuan yang cukup signifikan, kemajuan pekerjaan <1% atau dengan kata lain berjalan sesuai dengan target/rencana, sedangkan pada minggu ke-4 sampai minggu ke-9 mengalami kemajuan pekerjaan yang cukup signifikan hal ini dikarenakan mayoritas dari pekerjaan adalah pekerjaan betonisasai yang menggunakan campuran beton jadi (Readymix). Hal ini juga didukung oleh lancarnya pemasukanbahan material, sehingga mempercepat pencairan termin.
Copyrights © 2012