Pertumbuhan balita sangat penting diperhatikan oleh semua pihak.Data Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih terdapat balita yang mengalami gizi kurang dan gizi buruk.Permasalahan pertumbuhan balita dipengaruhi oleh pola asuh orang tua.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua yang memiliki balita dengan masalah gizi di Kelurahan Bener Kota Yogyakarta. Penelitian dirancang secara deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel berjumlah 22 balita.Alat ukur menggunakan kuesioner dan check list.Uji validitas menggunakan Pearson Product Moment. Uji analisis variabel menggunakan analisis univariat dengan persentase dan skor T. Jika pola asuh baik: skor T responden > Mean T dan jika pola asuh buruk: skor T responden ?Mean T. Hasil penelitian menunjukkan pola asuh dalam pemberian makan hanya 4,5% yang masuk dalam kategori kurang, pola asuh rangsangan psikososial kategorinya berimbang yaitu sama-sama 50% untuk yang kurang dan juga baik, pola asuh praktik kebersihan/higiene dan sanitasi lingkungan mayoritas baik yatu 86,4%, pola Asuh Praktek Kesehatan mayoritas masuk dalam kategori baik sedangkan yang kurang hampir ΒΌ dari total responden yaitu 22,7%, dan pola asuh secara keseluruhan mayoritas dalam kategori baik, meskipun masih ada 40,9% responden yang masuk dalam kategori kurang. Saran kepada pihak puskesmas, kader, dan ibu yang memiliki balita hendaknya saling bersinergi untuk meningkatkan status gizi balita yang dimulai dari upaya penambahan berat badan dengan cara memberikan asupan yang bergizi dan melatih balita dalam keterampilan makan.
Copyrights © 2019