Pute Waya Sociology of Religion Jornal
Vol. 1 No. 01 (2020): Juli

GEREJA SEBAGAI PERSEKUTUAN YANG RENTAN MENJADI TITIK BERANGKAT UNTUK MITIGASI BENCANA NONALAM

Vera Loupatty (Fakultas Teologi UKIT Tomohon)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2020

Abstract

Mitigasi bencana nonalam (dalam hal ini pandemi COVID-19) membutuhkan keterlibatan semua pihak. Keterlibatan yang bertolak dari kesadaran diri sangat penting dalam rangka memaksimalkan mitigasi bencana. Pemahaman gereja sebagai persekutuan yang rentan dapat membentuk pola pikir orang Kristen/gereja untuk berpartisipasi aktif dalam mitigasi bencana nonalam. Gereja bertumpu pada Allah: Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Allah mengutus Yesus Sang Putera ke dalam dunia; Ia menjadi manusia yang tubuh dan hidup-Nya rentan dengan segala penderitaan. Yesus menerima dan merengkuh semua keberadaan diri-Nya lalu menjalani hidup, pelayanan, dan perjuangan-Nya. Kasih membuat Ia tidak hanya menerima realitas sebagai manusia, tetapi Ia juga bersedia terluka, hancur, dan mati. Ia menderita sebagai wujud kesempurnaan kasih-Nya bagi dunia dan manusia. Sebagai persekutuan yang rentan, gereja (personal dan komunal) menyadari dan menerima bahwa tubuh dan hidupnya rentan oleh berbagai penderitaan. Dalam pemahaman yang demikian, setiap orang akan semakin realistis dan logis dalam memosisikan diri untuk mengantisipasi dan menghadapi bencana. Oleh sebab itu, setiap orang dan persekutuan harus dapat mendisiplinkan diri agar tidak tertular dan menjadi sumber penularan COVID-19. Selain itu, gereja juga bersikap solider-partisipatif dengan penderitaan dunia. Sebagaimana Yesus menubuh dengan penderitaan dunia, maka gereja juga harus menubuh dengan penderitaan dunia ini. KEPUSTAKAAN Chalke, Steve & A. Watkis. 2006. Intelligent church. Grand Rapids, Michigan: Zondervan. Herlianto. 2006. Teologi sukses: antara Allah dan mamon. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Loupatty, Vera. Menggugat sistem hierarkis: sebuah studi kritis-konstruktif terhadap Tata Gereja GMIM 2007 dan Adendum 2012 berdasarkan eklesiologi persahabatan yang misional, relasional, dan inkarnasional yang bertumpuh pada teologi trinitarian dan budaya mapalus. Disertasi di STTJ 2016. MacDougall, Joy Ann. “The Return of Trinitarian Praxis? Motlmann on the Trinity and the Christian Life.” The Journal of Religion, vol. 83 no. 2 (April 2003): 188. Reynolds, E. Thomas, 2008. Vulnarable communion: a theology of disability and hospitality. Grand Rapids, Michigan: Brazos Press. Sweet, Leonard. 2009. So beautiful: divine design for life the church. Canada: David C. Cook. Tulisan dari internet Rentan. https://kbbi.kemendikbud.go.id (diakses 28 Juni 2020). Bencana. bnpb.co.id (diakses 28 Juni 2020).

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

putewaya

Publisher

Subject

Religion Humanities Environmental Science Social Sciences

Description

Pute Waya merupakan jurnal Sosiologi Agama. Portal ini dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan, memfasilitasi digitalisasi dan indeksasi jurnal akademik yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga di bawah koordinasi Kementerian Agama Indonesia. Jurnal-jurnal ini berfokus tidak hanya pada studi Kristen ...