Diare merupakan peningkatan frekuensi dan penurunan konsistensi feses bila dibandingkan dengan kondisi usus individu normal. Tingginya angka kejadian diare akut dan kronis mendorong para peneliti untuk terus berusaha dalam menemukan obat  sebagai antidiare baru, terutama yang berasal dari tanaman. Daun kelor (Moringa oleifera Lam) mengandung tanin yang merupakan senyawa polifenol dan berperan dalam proses antidiare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol daun kelor sebagai antidiare dengan melihat motilitas usus. Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70%. Uji aktivitas antidiare dilakukan dengan metode transit intestinal dengan melihat perbandingan usus yang dilalui marker dengan panjang usus secara keseluruhan. Dari penelitian ini diketahui bahwa  nilai rata-rata rasio kelompok perlakuan lebih kecil dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif (0,708).  Nilai rata-rata rasio  kelompok yang hewan mencit yang diberikan ekstrak etanol daun kelor (EEDK) dengan dosis 9,1 mg/20 g berat badan mencit adalah 0,664; kelompok dengan dosis EEDK 18,2 mg/20 g  berat badan mencit  sebesar 0,434 dan kelompok dengan dosis EEDK 36,4 mg/20 g  berat badan mencit  sebesar 0,389.  Dari nilai tersebut diketahui  ekstrak etanol daun kelor mempunyai efek antidiare melalui penghambatan motilitas usus. Efek ekstrak etanol daun kelor dalam menghambat motilitas usus paling baik pada pemberian dengan dosis 36,4 mg/20 g BB dengan nilai rata-rata rasio sebesar 0,389
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020