Kemampuan bertahan hidup dan menyelamatkan diri (survival and safety skills) pada anak dibutuhkan untuk bertahan hidup dan kemampuan keselamatan diri dalam menghadapi hal-hal yang dapat membahayakan dirinya dari berbagai macam kejahatan, baik yang dilakukan oleh orang yang tidak dikenal oleh anak maupun kejahatan yang dilakukan oleh orang-orang yang dianggap dekat oleh anak. Sehingga, anak dituntut memiliki kemampuan dan pengetahuan menjaga diri dari berbagai ancaman yang ia temui. Anak usia SD juga sering mengalami kecelakaan fisik. Ia terkadang sering jatuh baik dari sepeda maupun sedang berjalan, bertabrakan ketika berlari-lari, keseleo, dan sebagainya sehingga kesehatanya terganggu. Survival and safety skills merupakan salah satu bagian keterampilam motorik anak, selain keterampilan sosial, bermain dan keterampilan sekolah. Konselor/ guru pembimbing sebagai orang dewasa yang berada pada lingkungan perkembangan anak juga memiliki tanggung jawab untuk ikut serta mengembangkan keterampilan survival and safety skills pada anak. Proses bimbingan untuk anak lebih fokus terhadap upaya fasilitasi, upaya untuk mempermudah dan mempercepat pemahaman anak akan sebuah situasi atau keterampilan. Oleh karena itu bimbingan kepada anak lebih menitikberatkan pada proses bukan hasil. Pada proses tersebutlah konselor dan orang tua memiliki peran yang sangat besar dalam membentuk pola pikir anak. Bagi seorang anak guru pembimbing adalah perekayasa lingkungan yang mampu membuat susana belajar menjadi sangat menyenangkan dan dapat dipahami anak dengan baik. Termasuk di dalamnya belajar tentang bagaimana cara meningkatkan keterampilan mempertahankan dan menyelamatkan diri (survival and safety skills). Kata Kunci: Survival Skills; Safety Skill; Anak.
Copyrights © 2019