Latar Belakang : Systemic Lupus Eritematosus (SLE) adalah suatu penyakit autoimun kronis yang lebih banyak diderita oleh wanita terutama pada usia reproduktif. Penelitian in silico melalui molecular docking menemukan bahwa kandungan senyawa aktif yang dimiliki oleh tanaman cocor bebek (Bryophyllum pinnatum) memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi terapi biosimilar. Tujuan : Penelitian ini bertujuan melihat peran ekstrak daun Bryophillum pinnatum terhadap jumlah sel B matur dan kadar anti dsDNA pada mencit BALB/c model lupus bunting. Metode : Rancangan penelitian yang digunakan adalah true experimental dengan pendekatan post test only control group design. Sampel penelitian ini adalah mencit galur BALB/c yang berjumlah 20 ekor, dan dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Pengukuran Jumlah Sel B matur dilakukan dengan metode flowsitometri dan kadar anti dsDNA diukur dengan metode ELISA. Hasil: Jumlah sel B matur menunjukkan ada perbedaan yang bermakna pada kelima kelompok sampel dengan Pvalue = 0.029, dilanjutkan dengan uji LSD dan didapatkan hasil ada perbedaan sigifikan dari pengaruh dari pemberian ekstrak daun Bryophillum pinnatum dosis I,II,III terhadap jumlah sel B matur. untuk kadar anti dsDNA menunjukkan ada perbedaan yang bermakna kadar pada kelima kelompok sampel dengan Pvalue= 0.000, dilanjutkan dengan uji LSD dan didapatkan hasil ada perbedaan sigifikan dari pengaruh dari pemberian ekstrak daun Bryophillum pinnatum dosis I,II,III terhadap kadar anti dsDNA. Kesimpulan : pemberian ekstrak daun Bryophillum pinnatum terbukti dapat menurunkan jumlah sel B matur, namun tidak terbukti dapat menurunkan kadar anti dsDNA pada mencit BALB/c model lupus bunting.
Copyrights © 2020