Penelitian ini dilatarbelakangi dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan bahwa pelaksanaan fungsi pelayanan Puskesmas yang dilaksanakan belum sesuai dengan apa yang menjadi harapan masyarakat. Permasalahan tersebut diduga bahwa petugas Puskesmas belum bisa melaksanakan fungsi pelayanan Puskesmas sehingga tidak mampu memberikan pelayanan dengan maksimal. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara studi kepustakaan dan studi lapangan yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 orang responden. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut. 1) Fungsi Puskesmas telah dilaksanakan oleh petugas Puskesmas dalam upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit HIV/AIDS Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran. Dari 6 indikator fungsi Puskesmas dua (2) indikator sudah dilaksanakan dengan baik namun empat (4) indikator lainnya sudah dilaksanakan, namun belum baik. 2) Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan fungsi pelayanan Puskesmas dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit HIV/AIDS Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran adalah sebagai berikut. a. Dalam pusat penggerak pembangunan berwawasan lingkungan, petugas Puskesmas kesulitan dalam menyosialisasikan penyakit menular HIV/AIDS. b. Dalam pusat pemberdayaan masyarakat, pihak Puskesmas kesulitian untuk bisa bersosialisasi dengan juru kunci di lingkungan kerjanya. c. Dalam pusat pelayanan kesehatan strata pertama, pihak Puskesmas kesulitan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 3) Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi pada pelaksanaan fungsi pelayanan Puskesmas dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit HIV/AIDS Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Dalam pusat penggerak pembangunan berwawasan lingkungan, petugas Puskesmas harus bisa menyosialisasikan dengan baik kepada masyarakat supaya masyarakat bisa memamhami bahaya penyakit menular HIV/AIDS. b. Dalam pusat pemberdayaan masyarakat, sesibuk apapun masyarakatnya, petugas Puskesmas harus tetap berusaha mengajak masyarakat setempat untuk bersosialisasi. c. Dalam pusat pelayanan kesehatan strata pertama, petugas Puskesas harus bisa membujuk si pasien untuk di rawat jalan ataupun rawat inap demi kebaikan pasien tersebut.
Copyrights © 2015