Pembelajaran Alquran di perguruan tinggi -seperti: mata kuliah BTQ dan tahsin Alquran – padaumumnya masih terkutat pada proses hafalan kaidah-kaidah ilmu Tilawah (Ilmu Tajwid). Prosespembelajaran seperti ini, memang dipandang sesuatu yang wajar, hanya saja out put dari proseperkuliahan tersebut baru menghasilkan lulusan sarjana yang ahli secara teoritis, sementara dariaspek keterampilan (soft skill) membaca Alquran masih belum tercapai. Padahal, -di lapangan/masyarakat- keterampilan membaca merupakan indikator yang paling dibutuhkan. Di sisi lain,keahlian para alumnus dalam menerapkan ragam metode pembelajaran Alquran di sekolah(TK/RA) masih rendah. Rendahnya keahlian ini, faktor utamanya adalah minimnya keterampilantentang metode-metode pembelajaran Alquran (selain IQRA). Padahal dewasa ini sudahpuluhan metode pembelajaran Alquran yang berkembang di Indonesia, dan dapat dijadikanalternative pilihan bagi guru-guru dalam mengajarkan Alquran untuk AUD. Alasan inilah,pembelajaran Alquran di perguruan tinggi (Khususnya di prodi PIAUD), -baik dalampengembangan keterampilan membaca ataupun metodologi pembelajarnnya- menjadi hal yangsangat urgen, guna meningkatkan keahlian lulusan PIAUD dalam pembelajaran Alquran. MetodeFattaqun bisa menjadi kurikulum alternative dalam peningkatan mutu pembelajaran Alquran diprodi PIAUD. Asumsi tersebut didasari oleh hasil uji coba di lapangan (Research andDepelopment) pada proses perkuliahan BTQ dan Tahsin Alquran di prodi PIAUD, PGMI dan PAIIAI BBC serta di jurusan IQT UIN SGD Bandung). Hasil uji coba diperoleh beberapa temuan:pertama, dari aspek keterampilan membaca, lulusan mahasiswa yang dikenalkan metodeFattaqun memeiliki keunggulan lebih di banding metode lainnnya (seperti Baghdadiyyah,Qiraoati dan IQra) yaitu tidak hanya mampu membaca alquran secara baik (sesuai dengan kidahtajwid) tapi juga kedengaran indah, karena sesuai dengan kaidah-kaidah seni baca Alquran (ilmunaghmah). Dengan kata lain ada peningkatan kemampuan dari level Muallam ke level Murottal;Kedua, penerapan metode Fattaqun memberikan konstribusi besar untuk peningkatan mutukualitas tahfidz Alquran di kampus, sebab dalam metode Fattaqun mahasiswa dilatih untuk menerapkan kaidah ilmu tilawah dan kaidah ilmu seni secara sekaligus. Sehingga lulusanFattaqun dapat mengembangkan hafalan Alquran dengan kualitas bacaan yang layak jual(marketable) atau tidak hanya sekedar hafal Alquran; Ketiga, dari aspek metodologi, melaluipenerapan metode Fattaqun di kampus setidaknya telah membuka cakrawala pemikiranmahasiswa (sebagai calon guru) bahwa ada metode lain yang dapat dijadikan alternative dalampembelajaran Alquran di tingkat AUD, sehingga mereka memungkinkan dapat mempariasikanmetode pembelajaran Alquran di tingkat AUD.
Copyrights © 2017