Seiring berkembangnya pembangunan hunian di Jakarta, para pengembang mulai melakukan strategi branding terhadap produk property yang dijual. Brand merupakan identitas atau nama yang mewakili produk secara keseluruhan baik produk itu sendiri, jasa yang diberikan produk tersebut, perusahaan yang memproduksi, maupun hal-hal terkait lainnya. Sedangkan Branding adalah bentuk strategi, metode, cara atau upaya menyampaikan Brand sebuah produk kepada konsumen, agar produk tersebut dikenali oleh masyarakat. Berkaca kegagalan pada suatu proses strategi branding di Pruitt-Igoe dimana disana mengandaikan bahwa desain fisik dan strategi branding yang baik dapat menjadi penentu keberhasilan atau kegagalan hunian publik, Penting untuk ditelusuri sejauh strategi Branding serta desain dalam praktik pengembangan hunian di Jakarta.. Tulisan ini membahas hasil penelitian tentang strategi Branding terhadap proyek hunian di Jakarta dengan menunjukkan sikap rasional dan empiris sesuai pemahaman bacaan Geoffrey Boradbent dan J.M. Bochenski yaitu: Mengetahui penerapan strategi Branding dengan sikap rasional terhadap hunian di jakarta. Penelitian ini menggunakan metode campuran, dimana metode kuantitatif dengan memanfaatkan data residensial dari buku direktori REI 2011 dan 2015, dan metode kualitatif melalui pengamatan langsung terhadap beberapa objek hunian yang dipilih secara acak.
Copyrights © 2020