Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

SUPPLY AND DEMAND CARRYING CAPACITY IN DEVELOPING PARK AND RIDE SCHEME IN EAST CORRIDOR OF BANDUNG CITY (CILEUNYI DISTRICT AND ITS SURROUNDING) Miharja, Mimimg; Pradhitasari, Handini; Dwiputri, Marselly
Prosiding Forum Studi Transportasi Antar Perguruan Tinggi Vol 2 No 1 (2015): Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi
Publisher : FSTPT Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bandung strategic position causes an interdependences of its surrounding the cities, including Cileunyi District which triggers suburbanization and comuting activity. Vast movement from the commuters needs to be comprised without enlarging supply by transportation demand management (TDM) scheme. TDM concept proposed in this study is a park and ride scheme using the shuttle bus modes. In this paper, we examine both demand and supply carrying capacity through a descriptive exploratory method. Carrying capacity identified by the willingness of potential users to pay for the facilities. The willingness of users to pay parking fees is about Rp. 5,001 - 10.000, while the willingness to pay the bus fare is in the range of Rp. 3,000 to 5,000 . Carrying capacity from the supply side is the availability of parking, terminal, and sufficient road network to carried four route of shuttle bus.
Analisis Tingkat Kekumuhan Pada Lokasi Permukiman di Perkotaan (Studi Kasus : Kampung Rawa Badung, Kecamatan Cakung, Kota Jakarta Timur) Marselly Dwiputri; Nurjannah Hamdani; Bambang Perkasa Alam
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 3, No 2 (2020): Lakar: Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.466 KB) | DOI: 10.30998/lja.v3i2.5924

Abstract

Kemunculan kawasan kumuh di perkotaan merupakan fenomena yang banyak terjadi di kota-kota besar di Indonesia, kondisi yang terjadi di Kampung-kampung kota saat ini tengah menghadapi berbagai permasalahan khususnya kualitas dan kuantitas di lingkungan permukiman yang terkait dengan kondisi sarana, prasarana, dan kondisi bangunan di kawasan tempat tinggal. Kampung Rawa Badung merupakan salah satu kawasan permukiman yang bukan hanya memiliki pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan kepadatan penduduk yang tinggi, tetapi juga memiliki kondisi sarana dan prasarana permukiman yang tidak memadai sehingga terindikasi merupakan kawasan kumuh karena dipengaruhi faktor lingkungan, terutama lingkungan tempat tinggal. oleh karena itu, digunakan metode skoring pada penelitian ini dalam melakukan identifikasi kawasan permukiman kumuh, yang kemudian diklasifikasikan berdasarkan empat tingkat kekumuhan yaitu bukan kawasan kumuh, kawasan kumuh ringan, kawasan kumuh sedang dan kawasan kumuh berat. Dari tujuh indikator kekumuhan, Kampung Rawa Badung masuk pada kategori sedang dengan legalitas lahan legal, dan hasil analisis SWOT sebagai acuan solusi penanganan kawasan kumuh di Kampung Rawa Badung dan sebagai penentuan prioritas penanganan di kawasan permukiman.
EVALUASI NILAI ESTETIKA PADA TAMAN KENCANA DI BOGOR Nurjannah Hamdani; Cici Nurfatimah; Marselly Dwiputri
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 3, No 01 (2020): Lakar : Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.367 KB) | DOI: 10.30998/lja.v3i01.5923

Abstract

Taman merupakan  ruang terbuka hijan yang dikelola dan digunakan oleh publik untuk berbagai aktifitas diluar ruangan. Taman biasanya telah ditata  oleh pengurus taman agar memiliki nilai keindahan dan kenyamanan bagi penggunan taman. Lanskap taman yang indah, menarik, dan serasi diperlukan untuk mencapai kenyamanan bagi penikmat visual pengguna taman. Penataan taman sebagai ruang terbuka hijau yang indah dapat menarik pengguna taman untuk sering berkunjung ketaman. Tujuan dari penelitian evaluasi dilakkukan untuk analisis fungsi RTH sebagai estetika. Metode yang digunakan pada penelitian ini melakukan survei dan skoring yang dilakukan dengan menghitung persentase efektifitas fungsi, dengan menghitung persentase ketercapaian kriteria. Hasil yang dicapai ruang terbuka hijau Taman Kencana memiliki nilai efektivitas fungsi RTH untuk estetika bernilai sedang, dengan nilai 63,98%. Hal ini dikarenakan fungsi-fungsi ruang terbuka hijau tidak berperan secara maksimal.
ANALISIS KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN LAHAN PERUMAHAN DI PUSAT PELAYANAN KOTA (PPK) KOTA DEPOK (STUDI KASUS: KECAMATAN PANCORAN MAS DAN KECAMATAN SUKMAJAYA) Asri Budiarto; Marselly Dwiputri; Rizki Hambali
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 1, No 1 (2018): Lakar: Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (665.791 KB) | DOI: 10.30998/lja.v1i1.3128

Abstract

Daya tarik kehidupan perkotaan dan tuntutan kehidupan yang semakin tinggi menyebabkan penduduk Indonesia yang beralih untuk tinggal dan beraktivitas di kawasan perkotaan. Konsentrasi penduduk perkotaan perlu disikapi dan diantisipasi lebih awal mengingat akan adanya beberapa persoalan wilayah perkotaan yang akan muncul. Dalam perkembangannya, aspek perumahan diperkotaan yang seharusnya menjadi ujung tombak dalam pembangunan perkotaan seringkali menyumbang persoalan bagi kehidupan perkotaan itu sendiri, bermula dari aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan, seperti tidak seimbangnya kebutuhan lahan untuk perumahan dengan ketersediaan lahan sehingga terbatasnya daya tampung lahan untuk perumahan dan permukiman, Persoalan-persoalan ini seringkali menjadi persoalan yang laten yang tidak tertangani secara optimal. PPK Kota Depok dihuni oleh penduduk dengan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas baik dan tingkat heterogenitas sosial yang tinggi, baik dari aspek ekonomi, pendidikan dan tata pergaulan. Disisi lain padatnya aktifitas perumahan di PPK Kota Depok juga menyebabkan ketidakteraturan kawasan perumahan sehingga terdapat kawasan dengan kepadatan penduduk sangat tinggi dan keterbatasan lahan perumahan Penelitian ini berupaya untuk mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan lahan untuk sarana perumahan di PPK Kota Depok untuk dapat mengetahui tingkat kebutuhan lahan sarana permukiman di PPK Kota Depok sampai 10 tahun kedepan. Dalam penelitian ini penulis melakukan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Peneliti menggunakan data kuantitatif yang disajikan dengan angka dan kata-kata dan kualitatif dalam bentuk kata-kata atau penjelasan. Berdasarkan hasil penelitian, Ketersediaan daya tampung lahan untuk perumahan di PPK Kota Depok yaitu Kecamatan Pancoran Mas dan Kecamatan Sukmajaya pada tahun 2016 umumnya sudah tidak dapat tertampung, hampir seluruh kelurahan memiliki masalah keterbatasan lahan untuk perumahan penduduk di PPK Kota Depok pada tahun 2016, yaitu terdapat di Kelurahan Pancoran Mas, Kelurahan Depok Jaya, Kelurahan Depok, Kelurahan, dan Kelurahan Mekarjaya. Kekurangan lahan perumahan terbesar terdapat di Kelurahan Tirtajaya
KONSEP DESAIN VERTICAL GARDEN DI KAMPUNG TANGGUH KECAMATAN CURUG KOTA DEPOK Atie Ernawati; Nurjannah Hamdani; Marselly Dwiputri
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (857.309 KB) | DOI: 10.30998/lja.v5i1.12269

Abstract

Depok City is one of the cities that experienced quite rapid development, the high population density in Depok City affects the needs and availability of urban facilities and infrastructure of Depok City, one of which is the green open space facilities that tend to decrease over time, especially in residential areas, One of the settlements affected by the lack of availability of RTH in Depok City is Kampung Tangguh.  Kampung Tangguh is one of the residents' settlements located in Depok City. The conditions in Kampung Tangguh are densely populated housing with green open space that is owned very minimal. So that the residents of Kampung Tangguh are accustomed to gather and interact socially on the neighborhood road located in the settlement location. The purpose of this writing is to provide an alternative design of green open space on limited land in densely populated residential areas with case studies in Kampung Tangguh, Depok City. This research is carried out as a solution to deal with land limitations to provide green open space facilities in urban areas and design concepts are needed that can take advantage of limited space and potentially have aesthetic value, it is hoped that in addition to providing a green feel can also create the beauty of urban settlements, especially in Kampung Tangguh Depok City. The result of this study is a vertical garden design concept that can adapt the principle of green architecture to road corridors in densely populated urban settlements. The design concept can improve air quality in residential environments by greening vertical elements such as building walls and street furniture media and can provide improvements to open space conditions in kampung tangguh residential areas.
PENERAPAN STRATEGI BRANDING DENGAN PEMAHAMAN BACAAN GEOFFREY BROADBENT DAN J.M. BOCHENSKI PADA HUNIAN GREEN DI JAKARTA Sarah Aisha; Rafi Mentari; Marselly Dwiputri
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 3, No 2 (2020): Lakar: Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.392 KB) | DOI: 10.30998/lja.v3i2.7719

Abstract

Seiring berkembangnya pembangunan hunian di Jakarta, para pengembang mulai melakukan strategi branding terhadap produk property yang dijual. Brand merupakan identitas atau nama yang mewakili produk secara keseluruhan baik produk itu sendiri, jasa yang diberikan produk tersebut, perusahaan yang memproduksi, maupun hal-hal terkait lainnya. Sedangkan Branding adalah bentuk strategi, metode, cara atau upaya menyampaikan Brand sebuah produk kepada konsumen, agar produk tersebut dikenali oleh masyarakat. Berkaca kegagalan pada suatu proses strategi branding di Pruitt-Igoe dimana disana mengandaikan bahwa desain fisik dan strategi branding yang baik dapat menjadi penentu keberhasilan atau kegagalan hunian publik, Penting untuk ditelusuri sejauh strategi Branding serta desain dalam praktik pengembangan hunian di Jakarta.. Tulisan ini membahas hasil penelitian tentang strategi Branding terhadap proyek hunian di Jakarta dengan menunjukkan sikap rasional dan empiris sesuai pemahaman bacaan Geoffrey Boradbent dan J.M. Bochenski yaitu: Mengetahui penerapan strategi Branding dengan sikap rasional terhadap hunian di jakarta. Penelitian ini menggunakan metode campuran, dimana metode kuantitatif dengan memanfaatkan data residensial dari buku direktori REI 2011 dan 2015, dan metode kualitatif melalui pengamatan langsung terhadap beberapa objek hunian yang dipilih secara acak. 
PERANCANGAN GEDUNG CONVENTION HALL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL DI KABUPATEN PURWAKARTA Novita Novita; Karya Widyawati; Marselly Dwiputri
Lakar: Jurnal Arsitektur 2020: Edisi Khusus Agustus
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (729.791 KB) | DOI: 10.30998/lja.v0i0.7073

Abstract

Tujuan Perancangan Gedung Convention Hall dengan pendekatan arsitektur kontekstual di Kabupaten Purwakarta yaitu sebagai wadah fasilitas gedung-gedung pertemuan yang mencukupi dari segi kapasitas serta gedung yang representatif sebagai fasilitas yang dapat mewadahi kegiatan-kegiatan seminar, pameran, pertunjukan/pagelaran seni dan pertukaran informasi yang akan menjadikan Kabupaten Purwakarta semakin meningkat dalam bidang pembangunan. Metode perancangan yang dipilih dalam pembangunan Convention Hall di Kabupaten Purwakarta adalah metode kontekstual yaitu metoda desain yang mempertimbangkan dan memberikan tanggapan terhadap berbagai karakter di sekitarnya (lingkungan) tanggapan terhadap konteks lingkungan meliputi, gaya arsitektur lokal, struktur lingkungan fisik, iklim dan budaya (culture) masyarakat (ikhwanuddin, 2004:158).
PENERAPAN KESELARASAN RANGKAIAN ALUR (NARASI) DAN PENGALAMAN RUANG DALAM PSIKOLOGI ARSITEKTUR Rafi Mentari; Sarah Aisha; Marselly Dwiputri
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 3, No 2 (2020): Lakar: Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.33 KB) | DOI: 10.30998/lja.v3i2.7731

Abstract

In this increasingly advanced era, there are more and more developments in architectural spaces that provide a variety of experiences for the users. These architectural spaces are generally created from the elements in the form of the surface (floor), the wall (barrier), and the roof (ceiling) which are combined with accessibility for user movement. The purpose of these elements is to fulfill space requirements that can provide a specific experience for the user. These developments are further explored in the article, in term of psychological and its relation to architecture, that the alignment of a series of plot (narrative) and spatial experiences can evoke positive emotions and feelings. This article aims to analyze the processing of a series of plot (narrative) in space so that later alignment can provide a different experience individually by emphasizing the supporting elements.
KAJIAN PERBANDINGAN SUHU PANAS SIANG HARI TANPA NAUNGAN DAN DI BAWAH NAUNGAN TANAMAN RAMBAT MARKISAH (PASSIFLORA EDULIS) Nurjannah Hamdani; Marselly Dwiputri
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 4, No 2 (2021): Lakar: Jurnal Arsitektur
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2400.717 KB) | DOI: 10.30998/lja.v4i2.10322

Abstract

Suhu panas pada siang hari yang disebabkan oleh teriknya matahari dapat di kontrol dengan penataan tanaman yang tepat. Suhu udara siang hari dapat dikondisikan dengan menurunkan suhu udara panas, penataan vegetasi menjadi solusi dalam menurunkan suhu. Penataan vegetasi dapat berupa tanaman rambatan di perkarangan rumah. Kajian ini dilakukan untuk melihat seberapa evektifnya tanaman rambatan markisah yang di pasang sebagai kanopi dapat menurunka suhu dibawah nya. Tujaan penelitian ini untuk melihat perbandingan suhu dibawah naungan tanaman markisah dan tanpa naungan. Metode penilitian ini di lakukan dengan pengamatan selama tiga hari dengan alat ukur temperature humidity. Hasil penelitian menunjukan bahwa kanopi rambatan tanaman markisah sangat efektif dalam mengontrol suhu panas, suhu dapat lebih stabil berada dibawah naungan tanaman rambatan markisah, suhu berkurang sekitar 1-6 oC.
IDENTIFIKASI DEBIT LIMPASAN AIR PERMUKAAN KAWASAN GEDEBAGE SESUDAH PERUBAHAN IKLIM MARSELLY DWIPUTRI
Faktor Exacta Vol 10, No 4 (2017)
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.799 KB) | DOI: 10.30998/faktorexacta.v10i4.2243

Abstract

. The Primary Gedebage is the area of the floodplain. Some of the main elements that influence of flooding rainfall intensity is increasing every year due to climate change and changes in land use. To know the discharge of surface water runoff area Primary Center Gedebage, then carried out the identification of surface water discharge area Primary Center Gedebage. The purpose of the writing of this journal is to know the increased discharge of surface water runoff in the Primary Gedebage in year 2031. In the writing of this journal method does is quantitative descriptive method, while for the way the analysis will be performed using the method of rational analysis researchers. The results obtained are contained percentages of discharge runoff primary Center Gedebage area that is not supported by the primary drainage capacity of capacity currently. Based on the existing land use, seen that the percentage increase in the largest surface water runoff in year 2031 of 53% (132.05 m³/s), based on the land use plan, the percentage increase in the largest surface water runoff in year 2031 of 52% (137.78 m³/s), and the percentage increase in discharge due to climate change on the entire land use in the area of Gedebage with the impact of the highest percentage of 329% compared to primary current drainage infrastructure.