Naskah lakon Pintu Tertutup karya Jean Paul Sartre terjemahan Asrul Sani merupakan sebuah lakon yang beraliran absurd. Naskah lakon ini bermuatan filsafat eksistensialis yang digagas oleh Jean Paul Sartre. Sartre mengemukakan bahwa neraka yang sebenarnya adalah orang lain dan siksaan sebenarnya bukan dari alat-alat siksa melainkan pandangan orang lain yang berupa penilaian negatif dan hal itu menjadikan manusia eksistensialis yang berusaha mengobjekan diri orang lain. Sehingga permasalahan yang terjadi di dalam naskah lakon Pintu Tertutup ini adalah pertentangan antara para tokoh dalam mempertahankan keberadaan dirinya dan usaha untuk mengobjekan diri orang lain. Pergejolakan yang terjadi antara para tokoh menjadikan tokoh tersebut menarik untuk diperankan.Dalam memerankan tokoh Garcin, pemeran menggunakan pendekatan akting presentasi. Akting presentasi merupakan usaha untuk menampilkan tingkah laku manusia ke dalam diri pemeran.
Copyrights © 2020