Media sosial memberikan peluang besar bagi remaja untuk membangun dan mengelola jaringan pertemanan, termasuk di dalamnya hubungan romantis. Konflik dorongan untuk otonom dengan aturan orang tua seolah terselesaikan dengan hadirnya media sosial. Facebook memberi ruang bagi remaja untuk menunjukkan identitas dirinya. Namun luasnya pertemanan, seringkali muncul ketegangan untuk mengelola hubungan yang sudah ada. Ketegangan besar terjadi dalam hubungan romantis, karena ada kebutuhan yang besar untuk mengumumkantentang keberadaan sebuah komitmen atau ikatan kasih sayang, yang sering dikenal dengan public display of affection (PDA). Seberapa penting PDA dilakukan, mengapa, dan bagaimana dampaknya mencoba diijawab dalam penelitian ini dengan menggunakan pendekatan gounded yang melibatkan 10 orang remaja usia 18-20 tahun. Penelitian ini mampu memberikan penjelasan tentang dinamika hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi PDA dan dampak yang dirasakan pada audiens. Kebutuhan akan eksistensi dan popularitas, pengaruh teman sebaya, tekanan pasangan dan kepercayaan diri yang rendah mendorong PDA. Sedangkan norma keluarga dan religius menghambat PDA. PDA yang belebihan dirasa tidak pantas diunggah pada ranah publik. Remaja perlu mempertimbangkan hal ini. Kata kunci: media sosial, facebook, hubungan romantis
Copyrights © 2015