<![CDATA[Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya keaktifan dan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran matematika pada materi mengenal nilai mata uang sampai 10.000 rupiah, hal ini ditandai rendahnya keaktifan dan nilai hasil belajar peserta didik yang di bawah nilai KKM. Nilai KKM telah ditentukan yaitu 70. Salah satu penyebabnya adalah cara guru dalam menyampaikan materi masih terlihat monoton dengan ceramah dan peserta didik hanya mendengarkan. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar matematika peserta didik pada materi mengenal nilai mata uang sampai 10.000 rupiah dengan menggunakan pendekatan matematika realistik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mengadaptasi model Kemmis & Mc. Taggart dengan dua siklus, yang pada setiap siklusnya dilakukan dua tindakan. Hasil penelitian menunjukan peningkatan pada keaktifan belajar dari 37,50% atau 6 peserta didik saat awal studi menjadi 11 peserta didik atau 68,75% pada siklus pertama, 16 peserta didik atau 100% pada siklus kedua, serta peningkatan nilai rata-rata kelas terus mengalami peningkatan dari 62,50 menjadi 67,50 pada siklus pertama, 78,12 dengan peningkatan ketuntasan belajar dari 31,25% atau 5 peserta didik saat awal studi menjadi 56,25% atau 9 pada siklus I, serta 100% atau 16 peserta didik pada akhir kegiatan pembelajaran siklus II. Dari perolehan angka-angka di atas dapat disimpulkan bahwa pada siklus kedua proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran dinyatakan tuntas karena semua indikator keberhasilan telah tercapai dan terpenuhi pada siklus kedua. Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan Pendekatan Matematika Realistik (PMRI) dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika dengan materi materi mengenal nilai mata uang sampai 10.000 rupiah.]]>
Copyrights © 2017
