Sistem pendidikan Indonesia yang telah di bagun dari dulu sampai sekarang ini, teryata masih belum mampu sepenuhnya menjawab kebutuhan dan tantangan global untuk masa yang akan datang, Program pemerataan dan peningkatan kulitas pendidikan yang selama ini menjadi fokus pembinaan masih menjadi masalah yang menonjol dalam dunia pendidikan di Indonesia ini. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal huruf anak usia 5-6 tahun di PAUD Darul Amal Kecamatan Rangkasbitung, Lebak Banten. Untuk memperoleh data dipergunakan instrumen hasil belajar dan instrumen observasi siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas dengan pelaksanaan tindakan menggunakan model spiral Kemmis dan Mc Taggart, dengan jumlah subjek penelitian anak usia 5-6 tahun dengan jumlah 15 anak. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 3 siklus dengan jumlah 5 (lima) pertemuan pada setiap siklusnya. Adapun kriteria keberhasilan yang ditentukan oleh peneliti sebesar ≥ 80 % mencapai kriteria penilaian minimal berkembang sesuai harapan (BSH) Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mengenal huruf anak usia 5-6 tahun melalui penggunaan media kartu gambar mengalami peningkatan yang signifikan. Siswa yang masuk dalam kategori BSB (Berkembang sangat baik) pada pra siklus tidak ada (0%) dan pada Siklus I naik menjadi 4 anak ( 26,67%), setelah pelaksanaan siklus II naik lagi menjadi 6 anak (40%), dan pada siklus III meningkat menjadi 10 anak (66,67%). Anak yang masuk dalam kategori BSH (Berkembang Sesuai Harapan) pada pra siklus sebanyak 3 orang anak (20%), pada siklus I menjadi 5 anak (33,33%), setelah pelaksanaan siklus II sebanyak 5 anak (33,33%), dan siklus III menjadi 4 orang anak (26,67). Yang masuk dalam kategori MB (Mulai Berkembang) pada pra siklus 7 anak (46,67%) di siklus I turun menjadi 3 anak (20%), pada siklus II sebanyak 3 anak (20%), dan siklus III menjadi 1 orang anak (6,66%). Sedangkan yang masuk dalam kategori BB (Belum Berkembang) pada pra siklus sebanyak 5 orang anak (33,33%), siklus I sebanyak 3 orang anak (20%), siklus II sebanyak 1 orang anak (6,67%) dan pada siklus III, tidak ada anak yang masuk kategori BB (Belum Berkembang) atau 0%
Copyrights © 2018