Pembentukan senyawa metabolit sekunder dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Jenis senyawa yang sama pada lingkungan yang berbeda akan menghasilkan metabolit yang berbeda. Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Tanjung Tiram yang merupakan perairan terbuka dan di Lalanu yang mewakili perairan semi tertutup. Keberadaan spons jenis Phyllospongia sp yang mampu hidup di perairan tersebut menunjukkan adanya potensi kandungan metabolit sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kandungan senyawa metabolit sekunder dari kedua perairan tersebut. Metode yang digunakan adalah ekstraksi, uji KLT (Kromatografi Lapis Tipis) fitokimia dan difusi untuk mengevaluasi antibakteri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa telah teridentifikasi 3 macam senyawa bioaktif yakni alkaloid, steroid/terpenoid, Flavanoid/ venolik. Kandungan metabolit sekunder tertinggi terutama Steroid/ Terpenoid dan Fenolik/Flafanoid dari ektrak Phyllospongia  sp berasal dari perairan tertutup dengan nilai RF 0,65 dan RF 0,625. Ektrak Phyllospongia  sp berpotensi sebagai antibakteri aktif terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada konsentrasi 200 ppm dengan diameter zona hambat sebesar 10,2 mm.Kata kunci : Phyllospongia sp., perairan terbuka, perairan tertutup, metabolit sekunder, antibakteri
Copyrights © 2019