Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana etika perencanaan pariwisata pada pengembangan pulau Gili Labak Sumenep, Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, adapun pengumpulan data dengan menggunakan pengamatan langsung (observasi) dan wawancara mendalam (in-depth interview). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prospek pasar belum terpetakan sesuai keinginan pasar karena keterbatasan sarpras wisata, analisa situasi berkaitan dengan faktor ekologi, sosial dan lingkungan belum terdapat pengelolaan yang baik karena justru menimbulkan efek eksternalitas terutama sampah pengujung yang mengakibatkan pencemaran, produk pariwisata yang dapat memuaskan wisatawan masih terbatas pada suguhan alam yang belum didukung produk riil seperti cinderamata khas sebagai kenang-kenangan wisatawan, promosi terbatas pada media sosial, biro perjalanan wisata pun masih terbatas pada trip/ rute perjalanan yang tidak setiap saat, minim publikasi, workshop. Pemberdayaan yang setempat sudah melibatkan CSR perusahaan khususnya Madura Offshore, hal ini sangat membantu sarpras seperti bubu rajungan, energi panas matahari, gazebo wisata, neonbox termasuk pemberdayaan untuk memunculkan bahwa masyarakat lokal mempunyai peran strategis untuk keberlangsungan wisata pulau gili labak. Namun perencanaan pariwisata dalam pengembangannya masih menghadapi banyak kendala, seperti fasilitas transportasi dari sumenep darat menuju pulau, penginapan, kebutuhan air tawar, energi listrik, pemasaran/promosi wisata, target pasar, pemberdayaan kepada masyarakat setempat, analisa situasi untuk keberlanjutan wisata yang tentu saja membutuhkan perencanaan dan dukungan pemerintah, swasta dan masyarakat Sumenep khususnya.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019