SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri
Vol 13, No 1 (2015): Desember 2015

Evaluasi Fungsionalitas Learning Management System Berdasarkan ISO/IEC 9126-2

Indah Lestari (Politeknik Caltex Riau)



Article Info

Publish Date
04 Feb 2016

Abstract

Evaluasi learning management system (LMS) umumnya dilakukan subjektif berdasarkan penilaian dari dosen maupun mahasiswa pada institusi pendidikan yang menggunakannya. Untuk memperoleh hasil evaluasi yang objektif, berdasarkan fungsional fitur LMS, institusi pengguna dapat menggunakan ISO/IEC 9126. Namun institusi sebagai pengguna akhir adalah pihak yang tidak terlibat sejak fase awal pengembangan LMS dan mungkin saja tidak memiliki staf dengan keahlian di bidang perangkat lunak. Sehingga evaluasi yang sesuai adalah evaluasi fungsional sistem berdasarkan aspek eksternal, yaitu dengan ISO/IEC 9126-2.  Pada penelitian ini diperoleh bahwa fitur penting dari LMS adalah fitur administrasi, fitur penyampaian bahan ajar, fitur pengujian, fitur penilaian dan fitur komunikasi. Pengukuran fungsionalitas eksternal yang dapat dilakukan pengguna menggunakan standar ISO/IEC 9126-2 adalah pengukuran sub karakteristik akurasi. Pengukuran ini dilakukan pada LMS di institusi Politeknik Caltex Riau dan diperoleh hasil bahwa 4 fitur bernilai accuracy 0, yaitu akurat sesuai ekspektasi penggunaannya. Satu fitur, yaitu komunikasi tidak akurat karena hanya 2 dari 8 fungsi fitur yang diimplementasikan. Evaluasi ini dapat dijadikan masukan bagi institusi untuk mempertimbangkan kustomisasi LMS yang digunakan. Sehingga alternatif interaksi belajar-mengajar lebih bervariasi.

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

sitekin

Publisher

Subject

Control & Systems Engineering Decision Sciences, Operations Research & Management Economics, Econometrics & Finance Industrial & Manufacturing Engineering Other

Description

Sesuai dengan standard ISO 45001 bahwa karyawan harus berpartisipasi dalam melakukan pencegahan kecelakaan. Untuk itu perusahaan telah menetapkan Program Hazob (Hazard Observation) untuk mengidentifikasi bahaya dan melakukan tindakan koreksinya. Penerapan Program Hazob masih dengan metode ...