Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Evaluasi Fungsionalitas Learning Management System Berdasarkan ISO/IEC 9126-2 Indah Lestari
SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri Vol 13, No 1 (2015): Desember 2015
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/sitekin.v13i1.1343

Abstract

Evaluasi learning management system (LMS) umumnya dilakukan subjektif berdasarkan penilaian dari dosen maupun mahasiswa pada institusi pendidikan yang menggunakannya. Untuk memperoleh hasil evaluasi yang objektif, berdasarkan fungsional fitur LMS, institusi pengguna dapat menggunakan ISO/IEC 9126. Namun institusi sebagai pengguna akhir adalah pihak yang tidak terlibat sejak fase awal pengembangan LMS dan mungkin saja tidak memiliki staf dengan keahlian di bidang perangkat lunak. Sehingga evaluasi yang sesuai adalah evaluasi fungsional sistem berdasarkan aspek eksternal, yaitu dengan ISO/IEC 9126-2.  Pada penelitian ini diperoleh bahwa fitur penting dari LMS adalah fitur administrasi, fitur penyampaian bahan ajar, fitur pengujian, fitur penilaian dan fitur komunikasi. Pengukuran fungsionalitas eksternal yang dapat dilakukan pengguna menggunakan standar ISO/IEC 9126-2 adalah pengukuran sub karakteristik akurasi. Pengukuran ini dilakukan pada LMS di institusi Politeknik Caltex Riau dan diperoleh hasil bahwa 4 fitur bernilai accuracy 0, yaitu akurat sesuai ekspektasi penggunaannya. Satu fitur, yaitu komunikasi tidak akurat karena hanya 2 dari 8 fungsi fitur yang diimplementasikan. Evaluasi ini dapat dijadikan masukan bagi institusi untuk mempertimbangkan kustomisasi LMS yang digunakan. Sehingga alternatif interaksi belajar-mengajar lebih bervariasi.
Analisis Hasil Implementasi Pengembangan Aplikasi Mobile Pendekatan Hybrid Pada Aplikasi Family Tracking Miftachul Huda; Indah Lestari; Anggy Trisnadoli
Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi) Vol 3 No 1 (2019): April 2019
Publisher : Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.211 KB) | DOI: 10.29207/resti.v3i1.799

Abstract

Family Tracking is a mobile application that utilizes GPS technology to find out the location of each family member. There are several features such as the activity schedule, group chat, and the supervision area added by parents to the child's activity schedule. This application was developed with hybrid approach using Ionic 3 Framework development tools with support of Firebase backend. With the hybrid approach can produce multi-platform applications using the same source code. In this research the application was developed for the Android and iOS platforms. Based on functionality testing in accordance with ISO 9126-2 standards, that all features and functions contained in the application run well on both platforms. Then based on the application performance testing on each device that has the same benchmark value, the application can run stablen iOS devices but has the highest memory usage compared to Android devices with an average difference of 33.81mb. And then applications on iOS devices have lower CPU usage than Android devices, with differences in usage averaging 18.79%. Then based on the results of interviews to get user feedback, the results show that the application can running well and function as expected on Android and iOS devices.
Rekayasa Ulang Sistem Informasi Beasiswa IKAPCR Apriantoni Apriantoni; Indah Lestari; Dadang Syarif Sihabudin Sahid
Jurnal RESTI (Rekayasa Sistem dan Teknologi Informasi) Vol 4 No 5 (2020): Oktober 2020
Publisher : Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.657 KB) | DOI: 10.29207/resti.v4i5.1889

Abstract

The Politeknik Caltex Riau’s Alumni Association (IKAPCR) has a scholarship information system that contains a Decision Support System (DSS) and scholarship financial management. The IKAPCR scholarship information system requires a reengineering process of several features to meet the needs of system users at the management level. Evaluation of beta testing on IKAPCR scholarship information system shows that the system runs normally as it should based on user requirements, it is informative and innovative, and able to accelerate the scholarship acceptance selection process. While its weaknesses are the process of data integration with the academic system of Politeknik Caltex Riau (PCR), regular reminder donation services via e-mail and SMS, data management on semester payments for scholarship recipients and additional variations graphic info for the analysis process. Therefore, this system needs a reengineering process to improve efficiency at each mechanism of the process. Testing with WebQual of 117 students and 33 PCR alumni, the accuracy of the student respondents was 79.7% which showed that respondents agreed that the quality of the web was good and 80.2% of the alumni respondents indicated that respondents strongly agreed on good web quality.
PELATIHAN PENGEMBANGAN WEBSITE UNTUK PENINGKATAN DIGITAL PROFILE REMAJA Anggy Trisnadoli; Indah Lestari; Istianah Muslim
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 4 No 2 (2021): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jpm.v4i2.1535

Abstract

Coding saat ini menjadi sebuah term menarik dikalangan milenial. Istilah coding sebenarnya istilah dalam penulisan program yang biasanya dikenal dengan programming. Dikalangan remaja milenial, sekarang ini banyak yang berusaha untuk menjadi seseorang yang dikenal melalui media sosial. Atau biasa disebut dengan influencer, selebgram, youtuber dan sebagainya. Dalam proses tersebut biasanya para remaja menunjukkan kemampuannya terlebih dahulu dalam berbagai hal, berkarya dalam seni, olahraga, kuliner semua yang diarahkan sebagai bisnis. Sehingga perlu untuk meningkatkan nilai profilnya dalam bentuk yang lebih menarik. Salah satu yang dapat meningkatkan hal tersebut adalah dengan membuat profil digital yang menarik sehingga dapat mempermudah follower dan calon client nya untuk mendapatkan informasi. Peserta dalam kegiatan ini adalah remaja kalangan SMA/SMK sederajat yang diundang dari berbagai sekolah dan komunitas yang ada di Kota Pekanbaru. Terdapat beberapa sesi acara. Sesi pertama adalah memberikan seminar tentang pengetahuan umum terhadap teknologi WebBlog dan motivasi blog sebagai sarana media promosi yang efektif. Sesi yang kedua adalah pelatihan untuk membuat dan merancang sebuah personal website yang baik dan menarik. Teknologi pengembangan web yang digunakan pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah WIX.com
Usulan Model Kualitas Aplikasi Context Aware Mobile: Family Tracking pada Hybrid-Cross Platform Indah Lestari; Anggy Trisnadoli
Jurnal Komputer Terapan  Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal Komputer Terapan November 2017
Publisher : Politeknik Caltex Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1156.377 KB)

Abstract

Terdapat beberapa teknik pendekatan untuk meningkatkan kualitas komunikasi atau interaksi antar anggota keluarga, salah satunya penggunaan media yang dapat meningkatkan awareness orang tua kepada anak atau sebaliknya. Penelitian ini mengusulkan model kualitas yang dapat dijadikan referensi bagi pengembang aplikasi mobile untuk meningkatkan interaksi antar anggota keluarga dengan penerapan context aware pada fitur monitor keberadaan dan aktivitas anggota keluarga. Aplikasi ini kemudian disebut dengan Family Tracking. Lokasi dan waktu menjadi konteks dalam penelitian ini dengan penalaran konteks menggunakan teknik rules. Untuk monitoring, dibutuhkan teknologi yang umum digunakan keluarga dan bisa dibawa kemana saja, yaitu smartphone. Sehingga model kualitas ini akan spesifik pada lingkup aplikasi mobile. Terdapat beberapa pilihan sistem operasi smartphone, seperti Android, Windows dan iOS. Keragaman jenis sistem operasi ini menimbulkan tantangan bagaimana mengembangkan aplikasi dalam 1 kali tahap pemrograman tapi mampu menghasilkan aplikasi yang dapat berjalan di sistem operasi apa saja atau disebut juga dengan cross platform. Pendekatan hybrid dipilih karena menggunakan pendekatan pemrograman web. Dengan merujuk pada ISO 9126-2, dihasilkan usulan model yang terdiri atas  4 faktor kualitas dan 7 sub faktor kualitas, yaitu functionality (accuracy, security, suitability), usability, (learnability, operability)  efficiency (resource utilization) dan portability (adaptability, installability), serta 12 metriks yang dapat digunakan untuk evaluasi kualitas aplikasi setelah pengembangan selesai.
Peningkatan Nilai Kualitas Mobile Game Edukasi dengan Tema Pariwisata berdasarkan Kebutuhan Kualitas Perangkat Lunak Anggy Trisnadoli; Indah Lestari; Yuli Fitrisia
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2018: SNTIKI 10
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.414 KB)

Abstract

Sebuah perangkat lunak dinyatakan berkualitas berdasarkan nilai kualitas yang didapatkan dari hasil pengukuran kualitasnya. Pengukuran nilai kualitas dari sebuah perangkat lunak dapat dinilai dengan menggunakan metrik kualitas yang dimiliki oleh model kualitas. Dengan bantuan sebuah kebutuhan kualitas perangkat lunak, maka nilai kualitas dapat dijaga sejak dari fase perancangan. Kebutuhan kualitas dapat dikumpulkan dan dikembangkan dari sudut pandang pengguna, seperti dalam pengembangan kebutuhan kualitas untuk mobile game edukasi dalam tema pariwisata. Kebutuhan kualitas untuk mobile game edukasi dengan tema pariwisata akan disusun lalu diimplementasikan sebagai acuan dalam membangun game edukasi berbasis mobile dengan harapan produk yang dihasilkan nantinya akan memiliki nilai kualitas yang baik. Pada penelitian sebelumnya, telah dilakukan implementasi dan pengembangan prototype mobile game edukasi berdasarkan hasil rekayasa kebutuhan kualitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai kualitas produk game tersebut. Pada penelitian ini menunjukkan hasil evaluasi yang telah dilakukan terhadap pengembangan tersebut dengan menggunakan Quality model for mobile game. Hasil evaluasi selanjutnya dianalisis untuk menunjukkan bahwa pengembangan kebutuhan kualitas yang digunakan dapat dinyatakan valid untuk meningkatkan nilai kualitas sebuah produk software game edukasi berbasis mobile dengan tema pariwisata, serta siap untuk menjadi referensi yang tepat untuk memberikan nilai kualitas yang baik.
Pengembangan Aplikasi Monitoring Penyebaran Virus Covid-19 Berbasis Mobile Area Pekanbaru dengan Prototyping Shumaya Resty Ramadhani; Juni Nurma Sari; Indah Lestari; Susiyanti Susiyanti
Jurnal Inovtek Polbeng Seri Informatika Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : P3M Politeknik Negeri Bengkalis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35314/isi.v6i1.1804

Abstract

Kota Pekanbaru telah memiliki sebuah web resmi yang berisi informasi data Covid-19 beserta infografisnya yaitu https://ppc-19.pekanbaru.go.id/. Namun dikarenakan sistem ini berbasis website, maka masyarakat tidak akan mendapatkan notifikasi informasi mengenai Covid-19 kecuali jika mereka mengakses halaman tersebut. Oleh karena itu pada penelitian ini akan dikembangkan sebuah aplikasi mobile yang dilengkapi dengan fitur notifikasi. Fitur ini berjalan pada background service sehingga notifikasi bisa muncul setelah aplikasi di-install walaupun meski tidak digunakan. Selain itu terdapat pula perkembangan kebutuhan cek mandiri status kesehatan dan status wilayah yang akan dikunjungi. Satuan petugas juga dapat melakukan cek status kesehatan warga hanya dengan scan QR-Code dari smartphone warga dan lain sebagainya. Aplikasi ini dikembangkan dengan pendekatan hybrid menggunakan flutter dan dengan pendekatan model proses prototyping. Penggunaan metode ini guna menyesuaikan karakteristik projek sesuai kebutuhan stakeholder (dalam hal ini pemerintah) yang belum spesifik yang juga diperlukan dalam waktu cepat. Kedua pendekatan ini telah diimplementasikan pada penelitian ini sehingga projek pengembangan aplikasi dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari dua bulan dalam tujuh kali iterasi prototyping serta menghasilkan aplikasi android. Berdasarkan pengujian, stakeholder setuju bahwa aplikasi telah sesuai dengan spesifikasi dan membawa manfaat bagi pemerintah dan masyarakat.
Implementasi Google For Education (GAFE) pada SDIT Al-Ittihad Rumbai untuk Optimalisasi Pembelajaran Daring Indah Lestari; Shumaya Resty Ramadhani; Muhammad Arif Fadhly Ridha; Dwi Listiyanti
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara Vol 6 No 2 (2022): Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/ja.v6i2.16793

Abstract

Several external factors such as the occurrence of disasters and the COVID-19 pandemic have limited learning activities in schools so that they must be carried out online. Teachers need to socialize how to use technology for online learning classes and schools must provide support for that. Therefore, in this community service, "Implementation of GAFE at SDIT AL-ITTIHAD Rumbai for Optimizing Online Learning". GAFE applications that will be taught include: Google meeting, classroom, gsheet, gdocs, gslides, calendar. This application was chosen because it is free for educational institutions. In addition, partners in PkM, namely SDIT AL-ITTIHAD Rumbai School, were also assisted in managing the implementation of free GAFE from Google. The coordination of these activities resulted in 4 types of outputs, namely: application of appropriate technology in the form of a school profile website, implementation of GAFE, teaching materials and workshops. From the implementation of this technology, we get a school profile website with 4 main menus with domain.sch.id, Google's approval to provide GAFE facilities to schools so that the entire community can take advantage of free GAFE facilities, teaching materials contain GAFE technology tutorials that teachers can use to learn how The use of this technology has previously been guided through workshop activities. From the workshop activities to 34 participants, consisting of the Principal, Curriculum Section and teachers, feedback was obtained 89.3% of participants felt that the material taught was very appropriate to their needs, 85.7% of participants said that this program provided benefits for solving online learning problems faced, and 75% of the participants thought that the delivery of the material was clear, interesting and easy to understand so that the goal for a more optimal implementation of online learning could be achieved.
Implementasi User Centered Design untuk Rancang Sistem Sales Force Automation UMKM Dapur Amy Indah Lestari; Ridho Ananda Saputra
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2022: SNTIKI 14
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebagai bentuk usaha yang berperan penting dalam perekonomian nasional, UMKM memiliki beberapa kelemahan salah satunya kurangnya keterampilan mengorganisir operasional. Hal ini dapat disolusikan dengan menggunakan teknologi yang mengimplementasikan konsep Sales Force Automation (SFA) yang merupakan bagian dari perspektif operasional Customer Relationship Management (CRM). Pada penelitian ini dirancang tampilan sistem berbasis web untuk UMKM Dapur Amy yang fungsionalitas sistemnya menerapkan konsep SFA CRM. Untuk perancangan tampilan digunakan metodologi User Centered Design (UCD) dengan tujuan menghasilkan tampilan sistem yang memiliki tingkat kegunaan yang tinggi. Dari penelitian ini dihasilkan untuk UMKM tersebut dibutuhkan 8 fungsional untuk dua level akses yaitu pemilik dan karyawan. Fungsional ini juga sudah menerapkan 5 konsep operasional SFA CRM, meliputi manajemen kontak, ensiklopedi produk, manajemen laporan, masukan dan laporan penjualan. Kebutuhan fungsional kemudian dituangkan ke dalam 17 perancangan tampilan sistem. Hasil ini diuji dengan teknik single ease question kepada pemilik dan karyawan dan lolos dalam 1 siklus untuk memperoleh nilai 7. Hal ini menunjukkan bahwa tampilan dan fitur yang ada sudah sesuai dengan keinginan pengguna dan memberikan kesan menarik, penjabaran dari sistem yang tersedia sudah lengkap diberikan, dan memberikan rincian detail terhadap operasional penjualan dari UMKM. Fungsional dan tampilan yang dihasilkan dapat digunakan untuk implementasi pengembangan sistem di tahapan selanjutnya dan menjadi rujukan fitur sistem penjualan di UMKM sejenis.
Identifikasi Domain Enterprise Architecture untuk Grand Design Riau Digital: Ulasan Literatur Sistematis Nina Fadilah Najwa; Dadang Syarif Sihabudin Sahid; Indah Lestari
Jurnal Nasional Teknologi dan Sistem Informasi Vol 8, No 3 (2022): Desember 2022
Publisher : Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/TEKNOSI.v8i3.2022.123-135

Abstract

Pemerintah Provinsi Riau sebagai sebuah organisasi perlu melakukan penyelarasan antara strategi bisnis dan strategi teknologi informasi. Grand Design Riau Digital merupakan salah satu wujud upaya penyelarasan strategi tersebut sesuai dengan kaidah Enterprise Architecture (EA). Penelitian-penelitian yang memfokuskan pada EA framework yang paling cocok dengan karakteristik pemerintah daerah masih terbatas jumlahnya. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan identifikasi domain EA yang dapat direkomendasikan sebagai dasar pengembangan Grand Design Riau Digital. Tahapan penelitian yaitu mendefinisikan pertanyaan penelitian (research question), sumber penelitian, menentukan kata kunci pencarian literatur, pemilihan literatur, sintesis dan ekstraksi data. Hasil penelitian ini mengulas 59 penelitian dan mengidentifikasi kerangka kerja EA yang telah digunakan. Ada 5 domain dalam transformasi digital menjadi rekomendasi Grand Design Riau Digital yaitu digital talent dan culture, tata kelola, kebijakan, infrastruktur TI, dan manajemen data.  Penelitian selanjutnya dapat mengidentifikasi lebih lanjut variabel masing-masing domain, dan menguji pada pemerintahan di daerah lainnya