SITEKIN: Jurnal Sains, Teknologi dan Industri
Vol 12, No 2 (2015): Juni 2015

Analisis Implementasi Static Synchronous Compensator (STATCOM) pada Saluran Transmisi 150 kV

muammar zainuddin (Ichsan University)



Article Info

Publish Date
30 Jun 2015

Abstract

Perkembangan beban listrik perumahan dan industri menjadi penyebab tingginya gangguan hubung singkat. Sebuah solusi dengan melakukan kendali daya aktif dan reaktif melalui peralatan elektronika daya Static Synchronous Compensator (STATCOM). Sistem yang diuji adalah saluran transmisi 150 kV sistem Gorontalo. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan analisis aliran daya menggunakan metode Newton-Raphson untuk mengetahui profil aliran daya aktif (P), reaktif (Q), sudut fasa dan profil tegangan V. Saluran yang memiliki losses daya aktif, reaktif, dan drop tegangan tinggi disertai beban yang cukup tinggi menjadi rujukan pemasangan peralatan STATCOM. Respon sistem pada saat gangguan hubung singkat menunjukkan tingkat stabilitas tegangan. Hasil analisis implementasi STATCOM menunjukkan respon sistem dapat menaikkan level tegangan sistem dari drop 8% menjadi drop 1% dari tegangan nominalnya. Penurunan rugi-rugi daya aktif sebesar 3,05% menjadi 2,86% dan daya reaktif sebesar 57,43% menjadi 53,90%. Respon stabilitas tegangan akibat gangguan hubung singkat 3 phasa menunjukkan waktu pemulihan gangguan lebih cepat setelah implementasi STATCOM. Osilasi tegangan terjadi lebih pendek jika dibandingkan pada sistem sebelum adanya STATCOM. Hasil analisis saluran transmsi 150 kV setelah implementasi STATCOM menunjukkan STATCOM dapat mengkompensasi arus pembentukan daya reaktif pada saat terjadi gangguan hubung singkat pada saluran.

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

sitekin

Publisher

Subject

Control & Systems Engineering Decision Sciences, Operations Research & Management Economics, Econometrics & Finance Industrial & Manufacturing Engineering Other

Description

Sesuai dengan standard ISO 45001 bahwa karyawan harus berpartisipasi dalam melakukan pencegahan kecelakaan. Untuk itu perusahaan telah menetapkan Program Hazob (Hazard Observation) untuk mengidentifikasi bahaya dan melakukan tindakan koreksinya. Penerapan Program Hazob masih dengan metode ...