Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata
Vol 14, No 2 (2018): GEMAWISATA JULI 2018

SENI TRADISI BUDAYA, PEMUPUK JATIDIRI BANGSA (SUATU HARAPAN)

Soehari, Hartoyo (Unknown)



Article Info

Publish Date
30 Jul 2018

Abstract

Jati diri seseorang dapat diartikan sebagai sifat dasar, mental,  karakter, atau harga diri. Karakter orang Indonesia adalah hidup sederhana, patuh aturan, dan gemar gotong royong. Gotong royong itu kerjasama harmonis yang menghasilkan produk bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Contoh gamelan, dipukul bersama harmonis, menghasilkan  suara musik enak didengar, bermanfaat membuat orang santai tidak stres. Gotong royong adalah bagian tak terpisahkan dari sistim kebudayaan masyarakat Indonesia. Hampir setiap daerah memiliki tradisi gotong royong. Tradisi ini telah muncul sebelum Indonesia terbentuk, ketika masyarakat masih menjalankan ritual keagamaan tradisional. Contoh Gugur Gunung dan Sambatan (Jawa), Song-osong Lombhung (Madura), Ngayah (Bali), Bari (Ternate Maluku Utara), Ammossi (Sulawesi Selatan), Paleo (Kalimantan Utara), Siadapari (Sumatera Utara) dan Huyula (Gorontalo) (Litbang Kompas, 2015). Karakter seseorang dapat berubah karena perubahan lingkungan. Misalnya, seseorang yang mendapat kekuasaan atau mendapat apa saja, maka karakternya akan terpengaruh ikut berubah. Arah perubahan itu ke kanan, ke arah yang baik, atau ke kiri, ke arah sebaliknya, tidak baik, kemudian pudar, akhirnya kehilangan jati diri, dan kehilangan banyak hal. Mardiyanto (2008, dalam Soetomo, dalam Raharjo, ed.: 2017). merasionalkan bahwa demikian pula suatu bangsa yang kehilangan harga diri, kepercayaan diri, dan jati diri, maka bangsa itu sebenarnya bangsa yang telah khilangan segala - galanya

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

JT

Publisher

Subject

Social Sciences

Description

Jurnal yang mempublikasikan hasil penelitian, ulasan ilmiah dan informasi lainnya di bidang pariwisata dan perhotelan. terbit 3 kali dalam setahun (Januari, Mei dan ...