Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisa Pembangunan Pariwisata dan Tantangannya Soehari, Hartoyo
Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 16, No 2 (2020): GEMAWISATA MEI 2020
Publisher : Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tentang kemampuan sektorkepariwisataan sebagai unggulan penghasil devisa dan untuk menjelaskanbeberapa tantangan yang kurang mendukung terhadap upaya pembangunannya.Studi menggunakan metode kualitatif. Teknik yang diterapkan adalah analisadokumen bidang kepariwisataan, meliputi dokumen laporan hasil pembangunankepariwisataan, buku pustaka, dan sumber data elektronik. Hasil studimengungkapkan, bahwa pembangunan sektor kepariwisataan telah menunjukkanhasil yang baik sebagai penghasil devisa yang tinggi mengimbangi minyak. Di sisilain, upaya pembangunan bidang kepariwisataan masih menemui banyaktantangan yang perlu disikapi Pemerintah, untuk meningkatkan peran sektorkepariwisataan dalam andil memajukan Indonesia.
SENI TRADISI BUDAYA, PEMUPUK JATIDIRI BANGSA (SUATU HARAPAN) Soehari, Hartoyo
Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 14, No 2 (2018): GEMAWISATA JULI 2018
Publisher : Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jati diri seseorang dapat diartikan sebagai sifat dasar, mental,  karakter, atau harga diri. Karakter orang Indonesia adalah hidup sederhana, patuh aturan, dan gemar gotong royong. Gotong royong itu kerjasama harmonis yang menghasilkan produk bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Contoh gamelan, dipukul bersama harmonis, menghasilkan  suara musik enak didengar, bermanfaat membuat orang santai tidak stres. Gotong royong adalah bagian tak terpisahkan dari sistim kebudayaan masyarakat Indonesia. Hampir setiap daerah memiliki tradisi gotong royong. Tradisi ini telah muncul sebelum Indonesia terbentuk, ketika masyarakat masih menjalankan ritual keagamaan tradisional. Contoh Gugur Gunung dan Sambatan (Jawa), Song-osong Lombhung (Madura), Ngayah (Bali), Bari (Ternate Maluku Utara), Ammossi (Sulawesi Selatan), Paleo (Kalimantan Utara), Siadapari (Sumatera Utara) dan Huyula (Gorontalo) (Litbang Kompas, 2015). Karakter seseorang dapat berubah karena perubahan lingkungan. Misalnya, seseorang yang mendapat kekuasaan atau mendapat apa saja, maka karakternya akan terpengaruh ikut berubah. Arah perubahan itu ke kanan, ke arah yang baik, atau ke kiri, ke arah sebaliknya, tidak baik, kemudian pudar, akhirnya kehilangan jati diri, dan kehilangan banyak hal. Mardiyanto (2008, dalam Soetomo, dalam Raharjo, ed.: 2017). merasionalkan bahwa demikian pula suatu bangsa yang kehilangan harga diri, kepercayaan diri, dan jati diri, maka bangsa itu sebenarnya bangsa yang telah khilangan segala - galanya
SENI TRADISI MEMUPUK JATIDIRI BANGSA (SUATU HARAPAN) Soehari, Hartoyo
Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata Vol 15, No 1 (2019): GEMAWISATA JANUARI 2019
Publisher : Gemawisata: Jurnal Ilmiah Pariwisata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jati diri seseorang dapat diartikan sebagai sifat dasar, mental,  karakter, atau harga diri orang tersebut. Karakter orang Indonesia adalah hidup sederhana, patuh aturan, dan gemar gotong royong. Gotong royong itu kerjasama harmonis yang menghasilkan produk bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Contoh gamelan, berbagai jenis alat gamelan dipukul secara bersamaan menghasilkan suara musik harmonis yang menyenangkan untuk didengar, bermanfaat, dan membuat orang santai dan tidak stress.       Gotong royong adalah bagian tak terpisahkan dari sistim kebudayaan masyarakat Indonesia. Hampir setiap daerah memiliki tradisi gotong royong.Tradisi ini telah muncul sebelum Indonesia terbentuk, ketika masyarakat masih menjalankan ritual keagamaan tradisional. Beberapa contoh tradisi dimaksud adalah Gugur Gunung dan Sambatan (Jawa), Song-osong Lombhung (Madura), Ngayah (Bali), Bari (Ternate Maluku Utara), Ammossi (Sulawesi Selatan), Paleo (Kalimantan Utara), Siadapari (Sumatera Utara) dan Huyula (Gorontalo) (Litbang Kompas, 2015).
Penguatan Kelembagaan Desa Dalam Rangka Event Urban Farming Champion Dan Bulan Bhakti Gotong Royong Kelurahan Kalisegoro, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang Supriyanto , Sapto; Guritno, Bambang; Soehari, Hartoyo
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 1 No. 9 (2023): November
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v1i9.454

Abstract

Pengabdian ini bertujuan untuk mengembangkan desa wisata di Desa Kalisegoro, Gunung Pati, Kota Semarang dengan menerapkan konsep Community Based Tourism (CBT). Tim pengabdian STIEPARI Semarang memberikan dukungan kemitraan dalam pembentukan Pokdarwis dan pengelolaan aset desa untuk membangun atraksi wisata. Kegiatan yang dilakukan antara lain mengidentifikasi potensi dan peran kelompok masyarakat, membangun kelembagaan, mengembangkan jasa pariwisata dan membuat film pendek untuk menghadirkan desa. Metode pelaksanaannya meliputi FGD, sosialisasi, seminar dan pelatihan. Hasilnya antara lain pemetaan potensi, desain kelembagaan, dan peningkatan pemasaran desa wisata
Penguatan Kelembagaan Dalam Rangka Pelaksanaan Pelayanan Masyarakat Di Kelurahan Nongkosawit, Kecamatan Gunungpati, Kotamadya Semarang Supriyanto, Sapto; Guritno, Bambang; Soehari, Hartoyo
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 5 (2024): Juli
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i5.1000

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi strategi penguatan kelembagaan yang dapat meningkatkan pelayanan masyarakat di Kelurahan Nongkosawit, Gunungpati, Semarang. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam, FGD, dan observasi partisipatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penguatan kelembagaan, termasuk peningkatan kapasitas lembaga dan partisipasi aktif masyarakat, secara signifikan meningkatkan efektivitas dan aksesibilitas pelayanan publik. Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan sumber daya lokal terbukti memberikan dampak positif dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan kepuasan masyarakat. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya terus mendorong partisipasi aktif masyarakat dan memperkuat kapasitas lembaga lokal sebagai strategi utama dalam meningkatkan pelayanan masyarakat di tingkat lokal.