Latar Belakang: Panu merupakan penyakit kulit yang dapat diobati dengan bahan alam, salah satunya dengan daun ketepeng cina yang biasa digunakan oleh masyarakat Desa Blanakan. Sayangnya, belum ada sediaan alami yang praktis dan awet dalam penyimpanannya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan sediaan gel dari daun ketepeng cina dengan basis gel daun lidah buaya dan untuk mengetahui formulasi yang stabil berdasarkan uji stabilitas fisik pada suhu kamar (15-30oC) dan suhu dingin (± 4oC). Metode: Desain penelitian ini menggunakan penelitian tindakan dengan instrumen penelitian berupa studi pustaka dan lembar pengamatan. Sediaan dibuat dari serbuk simplisia daun ketepeng cina dan gel lidah buaya dengan komposisi F I (0,5 gram, 5 gram), F II (0,5 gram, 10 gram), dan F III (0,5 gram, 15 gram). Hasil: Formula terbaik sesaat setelah proses pembuatan dilihat berdasarkan uji organoleptik adalah F I. Berdasarkan uji stabilitas fisik, sediaan yang stabil secara pH dan organoleptik adalah FI yang disimpan pada suhu dingin (± 4oC) dengan perubahan pH dari 6-4, perubahan bau khas simplisia daun ketepeng menjadi khas lidah buaya, warna hijau coklat pekat, tekstur licin, bentuk semi solid, dan dapat bertahan selama 8 hari. Adapun sediaan yang memenuhi kriteria daya sebar adalah FII yang disimpan pada suhu kamar (15-30oC). Kesimpulan: Berdasarkan uji pH dan organleptik, formula yang cukup stabil adalah F I dengan 0,5 gram serbuk simplisia dan 5 gram gel lidah buaya sedangkan sediaan yang memenuhi kriteria daya sebar adalah FII yang disimpan pada suhu kamar (15-30oC).
Copyrights © 2019