Background :Stunting is a chronic malnutrition problem caused by inadequate nutritional intake in a long time due to feeding which is not in accordance with nutritional needs. Birth weight, birth length, breastfeeding, gestational age, maternal parenting, sanitation and environmental health are factors that cause ofstunting. Objective :The study aims to find outthe correlation between birth length, birth weight and exclusive breastfeeding with the incidence of stunting in the age group 7-24 months in Wonorejo Village, Pringapus District, Semarang Regency Method :The study was cross sectional approach. The population were all children aged 7-24 months. The sample were taken by Proportional Random Sampling with 74 respondents. Univariate data analysis with frequency distribution and bivariate using kendall’s tau correlation test. Retrieving data with interviews and anthropometric measurements. Results :The percentage of short body length is 47.3%, percentage of body weight is less than 41.9%, percentage not exclusive breastfeeding is 86.5%, and stunting of 62.2%. There is a significant relationship between birth length, birth weight and exclusive breastfeeding with the incidence of stunting (p < 0,0001 ; p < 0,0001 ; p = 0,003). Conclusion :There is a correlation between birth length, birth weight and exclusive breastfeeding with the incidence of stunting in the age group 7-24 months in Wonorejo Village, Pringapus District, Semarang Regency. Abstrak : Latarbelakang : Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Berat badan lahir, panjang badan lahir, pemberian ASI, usia kehamilan, pola asuh ibu, sanitasi dan kesehatan lingkungan merupakan faktor terjadi stunting. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan panjang badan lahir, berat badan lahir dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting pada baduta usia 7-24 bulan di Desa Wonorejo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Metode : Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh baduta berusia 7-24 bulan. Sampel ditentukan dengan Proportional Random Sampling sejumlah 74 responden. Analisis data univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat menggunakan uji korelasi kendall’s tau. Pengambilan data dengan wawancara dan pengukuran antropometri. Hasil : Presentase panjang badan lahir pendek sebesar 47,3%, berat badan lahir kurang sebesar 41,9%, tidak ASI eksklusif sebesar 86,5%, dan stunting sebanyak 62,2%. Terdapat hubungan yang bermakna antara panjang badan lahir, berat badan lahir dan pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting (p < 0,0001 ; p < 0,0001 ; p = 0,003). Simpulan : Terdapat hubungan antara panjang badan lahir, berat badan lahir dan pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting pada baduta usia 7-24 bulan di Desa Wonorejo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang.
Copyrights © 2020