Fisheries : Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan
Vol 2, No 1 (2020): April

Respon lintah laut (Zeylanicobdella arugamensis) terhadap salinitas tinggi secara in vitro dan in vivo

mahardika, ketut (Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan, Gondol Bali)
mastuti, indah (Unknown)
zafran, zafran (Unknown)



Article Info

Publish Date
07 Apr 2020

Abstract

Lintah laut (Hirudinea, Zeylanicobdella arugamensis) merupakan salah satu ektoparasit yang menginfeksi ikan kerapu di hatchery maupun keramba jaring apung. Infeksi lintah laut dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan ikan akibat kekurangan darah dan luka yang ditimbulkannya.   Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui respon lintah laut terhadap salinitas tinggi secara in vitro dan in vivo. Secara in vitro, masing-masing 70-75 ekor lintah laut ditempatkan dalam cawan petri (diameter 8 cm, total 7 cawan petri). Sebanyak 50 mL air laut dengan salinitas 100, 90, 80, 70, 60, 50 dan 40 ppt ke dalam masing-masing satu cawan petri yang telah diisi lintah laut. Lintah laut tersebut dibiarkan direndam dalam air laut dengan salinitas tinggi pada suhu 28°C. Selanjutnya masing-masing 5-9 ekor lintah laut/perlakuan diambil dengan pinset setelah 15, 30, 45, 60, 75, 90, 120 dan 150 menit, dan ditempatkan dalam cawan petri baru yang telah diisi air laut steril 30 ppt. Sintasan lintah laut diamati selama 1 jam. Perlakuan secara in vitro dilakukan dengan 2 ulangan waktu. Secara in vivo, Masing-masing 3 ekor ikan kerapu hibrida cantang (panjang total 7-8 cm) yang terinfeksi lintah laut ditempatkan dalam bak plastik (volume 15 Liter) yang telah diisi dengan air laut dengan salinitas 100, 90, 80, 70, 60, 50 dan 40 ppt. Lintah laut yang terlepas dari ikan diambil dengan pinset setelah 15, 30, 45, 60, 75, 90, 120 dan 150 menit, dan ditempatkan dalam cawan petri yang telah diisi air laut steril 30 ppt. Hasil pengamatan in vitro menunjukkan bahwa lintah laut dapat bertahan hidup selama 45 menit dengan salinitas 90-100 ppt. Sedangkan lintah laut dapat bertahan hidup sampai 120 menit pada salinitas 40-60 ppt. Secara in vivo, lintah laut yang menempel dan menginfeksi ikan kerapu cantang dapat terlepas dari tubuh ikan  setelah beberapa menit pada salinitas tinggi (≥80 ppt). Akan tetapi, ikan kerapu yang direndam dalam air laut salinitas tinggi lebih cepat mati (15-30 menit) dibandingkan dengan lintah laut (45 menit). Sedangkan lintah laut masih terlihat menempel pada ikan kerapu di salinitas £ 70 ppt dan masih hidup sampai 150 menit.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

Fisheries

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Earth & Planetary Sciences Social Sciences

Description

Aim : results of research or scientific articles from intellectuals, practitioners and students Scoope : social economy of fisheries, aquaculture, processing of fishery products, and utilization of fishery resources, and marine ...