Pendahuluan: Stres merupakan salah satu faktor pencetus berbagai gangguan penyakit salah satunya gangguan tidur berupa insomnia. Pemicu yang umum terjadi adalah masalah kuliah seperti dalam mengerjakan  skripsi. Bagi mahasiswa skripsi merupakan sebuah keawajiban yang harus dikerjakan untuk mendapatkan gelar sarjana. Pada kenyataannya begitu banyak tekanan yang terjadi pada proses  penyelesaian skripsi sehingga berdampak kepada kesulitan tidur mahasiswa.Tujuan: Diketahui hubungan antara tingkat stress dengan kejadian insomnia pada mahasiswa prodi keperawatan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 6 sampai 10 Juli 2019 yang bertempat di STIKES Harapan Ibu Jambi. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 33 mahasiswa, teknik pengambilan sampel total sampling dengan jumlah sampel 33 responden. Instrument pengumpulan data menggunakan kuesioner skala kessler psychological distress scale dan kuesioner insomnia KSPBJ Rating Scale. Data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan uji Spearman.Hasil Penelitian: Dari hasil univariat penelitian sebagian besar responden mengalami insomnia yang berat yaitu sebanyak 14 responden (42.4%) dan memiliki stress yang berat 24 responden (72.3%) pada mahasiswa prodi keperawatan, dari hasil bivariat nilai p-value 0.000 < 0.05 maka dapat.Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan tingkat stress dengan kejadian insomnia. Dari hasil correlation coefficient (koefesien korelasi) sebesar 0.850, Diharapkan dapat menjadi masukan dan saran untuk intitusi keperawatan agar melakukan bimbingan konseling dan latihan lebih awal secara berkelompok agar mahasiswa lebih mudah memahami dan mengerti bagaimana cara penyusunan skripsi sehingga dapat mengurangi stress pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020