Penyakit diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting karena merupakan penyumbang ketiga angka kesakitan dan kematian anak diberbagai negara termasuk Indonesia. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013 Prevalensi angka kematian diare pada balita adalah 75,3/100.000 balita, dan merupakan penyebab kematian no.4 (13,2%) pada semua umur dalam kelompok penyakit menular serta sebagai penyebab kematian no.1 pada bayi postneonatal (31,4%) dan pada anak balita (25,2%). Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu yang membawa balitanya berobat ke ruang MTBS di UPTD Puskesmas Sekar Jaya Kecamatan Baturaja Barat Kabupaten Ogan Komering Ulu, pengambilan sampel secara acidental sampling. Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat dengan menggunakan tabel distribusi dan uji statistik Chi-Square, dengan derajat kepercayaan 95%. Pada analisa univariat, dari 123 responden didapat responden yang menderita diare sebesar 30 responden (24,4%). Responden yang diberi susu formula tinggi kadar gula sebesar 30 responden (24,4%) dan responden yang tidak diberi susu formula tinggi kadar gula sebesar 93 responden (75,6%). Cara penyajian botol susu yang tidak memenuhi syarat sebesar 37 responden (30,1%) dan cara penyajian botol susu yang memenuhi syarat sebesar 86 responden (69,9%). Analisa bivariat di dapatkan hasil ada hubungan pemberian susu formula tinggi kadar gula dengan kejadian diare pada anak usia 6-24 bulan (p value 0,026), dan ada hubungan cara penyajian botol susu dengan kejadian diare pada anak usia 6-24 bulan (p value 0,002). Ada hubungan yang bermakna antara pemberian susu formula tinggi kadar gula dengan kejadian diare pada anak usia 6-24 bulan di UPTD Puskesmas Sekar Jaya tahun 2017 dengan p value 0,026. Ada hubungan yang bermakna antara cara penyajian botol susu dengan kejadian diare pada anak usia 6-24 bulan di UPTD Puskesmas Sekar Jaya tahun 2017 dengan p value 0,002. Diarrhea is one of important public health problems because it is the third contributor to the morbidity dan mortality rate of the childrend in various country, including Indonesia. Besed on the result of Riskesda in 2013, prevalence of diarrhea mortality rate is 75.3/100.000, and cause the fourth of mortality (13,2%) at all age in the infectious disease grup, and the first of mortality at post neonatal babies. (31,4%) and at toddler (25,2%). This study uses an analytical method with cross sectional approach. The study population was mothers who bring their babies into space IMCI treatment UPTD Sekar Jaya sub-district Puskesmas Ogan Ogan West Baturaja Ulu, sampling acidental sampling. Data were analyzed using univariate and bivariate analysis using the statistical distribution tables and Chi-Square test, with a 95% degree of confidence. The univariate analysis, obtained from 123 respondents who suffer from diarrhea by 30 respondents (24,4%). Respondents respondents who were formula-fed high sugar content of 30 respondents (24,4%) and respondents who were formula-fed high sugar content of 93 respondents (75,6%). How to penyejian milk bottle ineligible by 37 respondents (30,1%) and the way of presenting a bottle of milk that meets the requirements of 86 respondents (69,9%). The bivariate analysis results get no relationship formula feeding high levels of sugar in the incidence of diarrhea in children aged 6-24 months (p value 0,000), and there is a connection way of presenting a bottle of milk with the incidence of diarrhea in children aged 6-24 months (p value 0,000 ). There is a correlation relationship between formula feeding high sugar levels and way of presenting the milk bottles with the incidence of diarrhea in children aged 6-24 months. There is a significant correlation between formula feeding high sugar levels the incidence of diarrhea in children aged 6-24 months in UPTD Puskesmas Sekar Jaya 2017 with p value 0,026. There is a significant relationship between way of presenting a bottle of milk the incidence of diarrhea in children aged 6-24 months in UPTD Puskesmas Sekar Jaya in 2017 with p value 0,002.
Copyrights © 2017