Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Perlakuan terbaik antara media tanam bekas galian penambangan industri semen dan kompos terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.) Kultivar Bisma, (2) Antara media tanam bekas galian penambangan industri semen dan kompos yang memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.) Kultivar Bisma, dan (3) korelasi antara komponen pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.) Kultivar Bisma. Penelitian  dilaksanakan di Green House P3M, CSR (Corporate Social Responsibility), PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dari bulan Maret sampai dengan bulan Juli 2015.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Percobaan ini terdiri dari 6 kombinasi perlakuan kompos dan tanah bekas tambang yang masing-masing diulang 4 kali, sehingga terdapat 4 petak percobaan. Kombinasi perlakuan yang diuji di lapangan adalah : A (15 kg tanah bekas tambang tanpa penambahan kompos per polybag), B (12 kg tanah bekas tambang + 3 kg kompos per polybag), C (9 kg tanah bekas tambang + 6 kg kompos per polybag), D (6 kg tanah bekas tambang + 9 kg kompos per polybag), E (3 kg tanah bekas tambang + 12 kg kompos per polybag), dan F (15 kg kompos tanpa penambahan tanah bekas tambang per polybag).Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat pengaruh yang nyata antara kombinasi kompos dan tanah bekas tambang terhadap tinggi tanaman umur 14, 28, dan 42 HST (Hari Setelah Tanam), diameter batang umur 14, 28, dan 42 HST, Indeks Luas Daun umur 50 dan 71 HST, serapan N, P, dan K, panjang tongkol tanpa kelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, bobot biji kering kotor per tanaman, dan bobot biji kering bersih per tanaman, (2) bobot biji kering bersih per tanaman tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan 12 kg tanah bekas tambang + 3 kg kompos per polybag yang menghasilkan 89,51 g/tanaman atau setara dengan 5,11 ton/ha dengan asumsi 80 % lahan efektif, dan (3) terdapat korelasi yang nyata antara tinggi tanaman umur 14 dan 42 HST, diameter batang umur 14, 28, dan 42 HST, Indeks Luas Daun umur 29, 50, dan 71 HST, dan serapan P dengan bobot biji kering bersih per tanaman.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018