Claim Missing Document
Check
Articles

PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA KULTIVAR KACANG HIJAU PADA JARAK TANAM YANG BERBEDA Trisnaningsih, Umi; Wahyuni, Siti; Prasetyo, Meilina
Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Agrotek Tropika Vol 8, Januari 2020
Publisher : Departement of Agrotechnology, Agriculture Faculty, Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2987.138 KB) | DOI: 10.23960/jat.v8i1.3083

Abstract

Pertumbuhan dan Hasil Tiga Kultivar Kacang Hijau pada Jarak Tanam yang Berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tiga kultivar tanaman kacang hijau pada jarak tanam yang berbeda. Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UGJ, mulai bulan Oktober 2016 sampai bulan Februari 2017. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih kacang hijau kultivar Walet, Murai, dan Vima 1 serta pupuk Urea, SP 36 dan KCl. Percobaan disusun secara Rancangan Acak Kelompok pola faktorial.Faktor pertama adalah jarak tanam dengan tiga taraf (15 cm x 30 cm; 20 cm x 30 cm; dan 25 cm x 30 cm). Sedangkan faktor kedua adalah kultivar yang terdiri dari tiga taraf (Walet, Murai dan Vima 1). Semua perlakuan diulang tiga kali. Variabel yang diamati terdiri dari tinggi tanaman, jumlah cabang per tanaman, indeks luas daun (ILD) serta rasio pucuk akar (RPA), yang diamati pada umur 21, 28 dan 35 HST. Komponen hasil, yang diamati pada saat panen meliputi: jumlah polong per tanaman dan per petak, bobot 100 butir biji kering, indeks panen, serta bobot biji per tanaman dan per petak. Hasil tertinggi kultivar Walet dan Murai diperoleh pada jarak tanam 15 cm x 30 cm (663,34 g petak -1 dan 337,46 g petak -1 berturut-turut), sementara Vima-1 diperoleh pada jarak tanam 20 cm x 30 cm (385,63 g petak -1 )
PENGARUH BOBOT MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) KULTIVAR KUTILANG Umi Trisnaningsih; Esaroh Nur Handayani; Dodi Budirokhman
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v3i1.836

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh bobot mulsa jerami terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau (Vigna radiata L.) Kultivar Kutilang, (2) bobot mulsa jerami padi yang memberikan pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau (Vigna radiata L.) Kultivar Kutilang. Penelitian dilaksanakan di Balai Benih Palawija Plumbon Kabupaten Cirebon, dari bulan Juli sampai dengan bulan Oktober 2014. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan yang diberikan adalah bobot mulsa jerami padi yang terdiri dari 6 taraf, yaitu tanpa mulsa jerami padi, mulsa jerami 2 ton/ha, mulsa jerami 4 ton/ha, mulsa jerami 6 ton/ha, mulsa jerami 8 ton/ha, dan mulsa jerami 10 ton/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat pengaruh yang nyata perlakuan bobot mulsa jerami padi terhadap tinggi tanaman umur 14, 21, dan 28 HST, jumlah daun trifoliate umur 14, 21, dan 28 HST, jumlah cabang produktif, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, bobot biji kering per tanaman, bobot biji kering per petak, dan bobot 100 butir biji kering, (2) perlakuan bobot mulsa jerami padi 6 ton/ha memberikan hasil yang lebih tinggi pada bobot biji kering per petak yaitu sebesar 1,16 kg atau setara dengan 1,55 ton/ha dengan asumsi 80 % lahan efektif, bila dibandingkan dengan perlakuan tanpa mulsa jerami padi.
PENGARUH KOMBINASI DOSIS PUPUK NITROGEN DAN KOMPOS JERAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) KULTIVAR BISMA Amran Jaenudin; Umi Trisnaningsih; Yoyoh Rohayati
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v4i1.803

Abstract

This research aimed to determine: (1) the effect of a combination dose of nitrogen fertilizer and straw compost on growth and yield of corn (Zea mays L.) cultivars Bisma and (2) dose combination of nitrogen fertilizer and straw compost that gives the best results on the growth and yield of corn (Zea mays L.) cultivars Bisma. The experiment was conducted in UPTD Balai Pengembangan Benih Palawija (BPBP) at Plumbon Cirebon Jawa Barat, from March through the month of June 2015. The method used in this research was the experimental method. The experimental design used was a randomized block design (RBD). This experiment consisted of 9 combined treatment nitrogen fertilizer and straw compost, each repeated three times, so there are 27 experimental plots. The combination treatment was tested in the field are: A (50 kg urea/ha and straw compost 10 tons/ha), B (50 kg urea/ha and straw compost 15 tons/ha), C (50 kg urea/ha and straw compost 20 tons/ha), D (100 kg urea/ha and straw compost 10 tons/ha), E (100 kg urea/ha and straw compost 15 tons/ha), F (100 kg urea/ha and straw compost 20 tons/ha), G (150 kg urea/ha and straw compost 10 tons/ha), H (150 kg urea/ha and straw compost 15 tons/ha), and I (150 kg urea/ha and straw compost 20 tons/ha). The results of research showed that: (1) there are significantly effect between dose combination of nitrogen fertilizer and straw compost on plant height age of 28, 35, and 42 Days After Planting (DAP), number of leaves per plant age of 35 and 42 DAP, stem diameter age of 35 and 42 DAP , Shoot Root Ratio (SSR) age of 28, 35, and 42 DAP, N uptake, Leaf Area Index, weight without husk the best cobs per plant and per plot , and weight dry shelled per plant and per plot and (2) dry shelled weight per plot gave by the combination treatment of nitrogen fertilizer 150 kg/ha and straw compost 20 tons/ha which produces 4.66 kg/plot or the equivalent of 5.92 tons/ha, assuming 80 % effective land.
PENGARUH BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN KONSENTRASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT ANGGREK DENDROBIUM (Dendrobium sp.) Riza Dwi Agustiar; Umi Trisnaningsih; Siti Wahyuni
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v8i2.4944

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi antara komposisi berbagai media tanam dan konsentrasi pupuk daun terhadap pertumbuhan bibit anggrek Dendrobium. Penelitian dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian, Universitas Winaya Mukti, Jalan Raya Bandung Sumedang No. 29, Gunungmanik, Tanjungsari, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat dari bulan Juni sampai September 2018. Bahan yang digunakan adalah bibit tanaman anggrek Dendrobium yang berumur 6 bulan setelah aklimatisasi, media tanam terdiri dari pakis, sabut kelapa dan arang serta pupuk daun gandasil. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan terdiri dari atas 2 kombinasi antara media tanam (pakis + arang ; pakis + sabut ; arang + sabut) dan kosentrasi pupuk daun (1, 2, 3 g/l). Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi pupuk daun dan komposisi berbagai media tanam berpengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman terhadap tinggi tanaman ( 98 dan 112 HST), jumlah daun (112 HST) diameter batang (70, 84 dan 112 HST), jumlah dan panjang akar tanaman anggrek. Kombinasi media tanam arang dan sabut kelapa dengan pemberian pupuk daun sebanyak 1 g/l merupakan kombinasi perlakuan tertinggi terhadap semua pengamatan.
PERTUMBUHAN DAN HASIL SEMBILAN KULTIVAR KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) DALAM SISTEM TANAM TUMPANGSARI DENGAN JAGUNG MANIS (Zea mays Saccharata Strut) Lupi Anggraeni; Umi Trisnaningsih; Siti Wahyuni
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v8i1.4057

Abstract

Soybean cultivation can be done in monoculture or intercropping systems. The purpose of this study was to determine the growth and yield of soybean (Glycine max (L.) Merill) on intercropping with sweet corn (Zea mays Saccharata). This experiment was carried out in Getasan Village, Depok District, Cirebon Regency, from April to July 2019. The experimental method used was Randomized Complete Block Design (RCBD), with cultivars as treatments. The treatments consisted of nine soybean cultivars, namely: Agromulyo, Anjasmoro, Baluran, Burangrang, Dega 1, Ring 1, Devon 1, Grobogan, and Willis. The plot size used is 2m x 3m. Soybean spacing is 25 cm x 25 cm, whereas sweet corn is 75 cm x 25 cm. Corn is planted 10 days after planting soybeans. The results showed that there were significant effects of nine cultivars intercropped with sweet corn on the variables tested, except for the number of trifoliate leaves, stem diameter and leaf area. Grobogan's cultivar soybeans gave better growth and yields than other cultivars with a dry seed weight of 2.07 kg plot-1.
PENGARUH TAKARAN ABU SABUT KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard.) KULTIVAR MAHESA Umi Trisnaningsih; A Harijanto S; Bambang Bambang
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 2, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v2i2.1821

Abstract

The effect of the coconut husk ash dosage on growth and yield of watermelon (Citrullus vulgaris Schard) cv Mahesa.. The research was conducted in the Seda Village, Mundu District Cirebon Regency of the West Java, from April to Juni 2013.           This study aimed to determine: (1) the influence of coconut husk ash dosage on growth and yield of watermelon, and (2) doses of coconut husk ash that gives the best growth and yield of watermelon.           The method used in this study is an experimental method with a randomized block design (RBD), which consists of one treatmeant factors. The factors coconut husk ash dosage with nine teratmeant were repeated there times. Treatmeant factors are: A = no ash coconut husk ash, coconut husk ash dusk, B = 100 g coconut husk ash dusk / plot, C = 200 kg / plot, D = 300 g / plot, E = 400 g / plot, F = 500 g / plot, G = 600 g / plot, H = 700 g / plot, I = 800 g / plot. The result showed that: no significantly effect of coconut husk ash dosage to the growth and yield of water melon.
Pengaruh Jumlah Ruas Stek Terhadap Pertumbuhan Bibit Nilam (Pogostemon Cablin Benth) Umi Trisnaningsih; - Wijaya; Siti Wahyuasih
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v3i1.798

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah ruas terhadap pertumbuhan bibit nilam (Pogostemon cablin Bent). Penelitian dilaksanakan di Desa Cipari Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan, mulai dari bulan Mei sampai dengan Juli 2014. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap, terdiri dari 5 (lima) perlakuan dan diulang 5 (lima) kali. Variabel yang diamati yaitu pengukuran pertambahan jumlah daun, pertambahan tinggi tanaman, bobot akar, panjang akar, volume akar dan bobot segar tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah ruas setek berpengaruh nyata terhadap pertambahan jumlah daun pada umur 35 dan 42 hari setelah tanam (HST), pertambahan tinggi tanaman 42 HST, dan panjang akar. Perlakuan lima ruas setek memberikan pengaruh yang paling baik terhadap pertumbuhan bibit nilam.
PENGARUH KOMBINASI KOMPOS DAN TANAH BEKAS TAMBANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) KULTIVAR BISMA Amran Jaenudin; Umi Trisnaningsih; Jodi Wicaksono
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v4i1.806

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Perlakuan terbaik antara media tanam bekas galian penambangan industri semen dan kompos terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.) Kultivar Bisma, (2) Antara media tanam bekas galian penambangan industri semen dan kompos yang memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.) Kultivar Bisma, dan (3) korelasi antara komponen pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.) Kultivar Bisma. Penelitian  dilaksanakan di Green House P3M, CSR (Corporate Social Responsibility), PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dari bulan Maret sampai dengan bulan Juli 2015.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Percobaan ini terdiri dari 6 kombinasi perlakuan kompos dan tanah bekas tambang yang masing-masing diulang 4 kali, sehingga terdapat 4 petak percobaan. Kombinasi perlakuan yang diuji di lapangan adalah : A (15 kg tanah bekas tambang tanpa penambahan kompos per polybag), B (12 kg tanah bekas tambang + 3 kg kompos per polybag), C (9 kg tanah bekas tambang + 6 kg kompos per polybag), D (6 kg tanah bekas tambang + 9 kg kompos per polybag), E (3 kg tanah bekas tambang + 12 kg kompos per polybag), dan F (15 kg kompos tanpa penambahan tanah bekas tambang per polybag).Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat pengaruh yang nyata antara kombinasi kompos dan tanah bekas tambang terhadap tinggi tanaman umur 14, 28, dan 42 HST (Hari Setelah Tanam), diameter batang umur 14, 28, dan 42 HST, Indeks Luas Daun umur 50 dan 71 HST, serapan N, P, dan K, panjang tongkol tanpa kelobot, bobot tongkol tanpa kelobot, bobot biji kering kotor per tanaman, dan bobot biji kering bersih per tanaman, (2) bobot biji kering bersih per tanaman tertinggi terdapat pada kombinasi perlakuan 12 kg tanah bekas tambang + 3 kg kompos per polybag yang menghasilkan 89,51 g/tanaman atau setara dengan 5,11 ton/ha dengan asumsi 80 % lahan efektif, dan (3) terdapat korelasi yang nyata antara tinggi tanaman umur 14 dan 42 HST, diameter batang umur 14, 28, dan 42 HST, Indeks Luas Daun umur 29, 50, dan 71 HST, dan serapan P dengan bobot biji kering bersih per tanaman.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOMPOS PADA TIGA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merril) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN Endang Tadjudin; Umi Trisnaningsih; Jojo Subagja
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v6i2.1973

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh pemberian pupuk kompos pada beberapa varietas kedelai terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai, (2) takaran pupuk kompos dan varietas kedelai yang berpengaruh baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai, dan (3) Korelasi antara komponen pertumbuhan dengan hasil tanaman kedelai. Penelitian  dilaksanakan di UPTD Balai Pengembangan Benih Palawija Desa Plumbon, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, dari bulan April sampai dengan bulan Juli 2017. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Kombinasi perlakuan yang diuji di lapangan adalah : A (6.000 kg kompos/ha, varietas Grobogan), B (7.500 kg kompos/ha, varietas Grobogan), C (9.000 kg kompos/ha, varietas Grobogan), D (6.000 kg kompos, varietas Anjasmoro), E (7.500 kg kompos, varietas Anjasmoro), F (9.000 kg kompos, varietas Anjasmoro), G (6.000 kg kompos, varietas Devon 1), H (7.500 kg kompos, varietas Devon 1), dan I (9.000 kg kompos, varietas Devon 1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) terdapat pengaruh yang nyata antara kombinasi takaran pupuk kompos dan tiga varietas kedelai, (2) kombinasi pupuk kompos takaran 7.500 kg/ha memberikan bobot biji kering per petak tertinggi pada tanaman kedelai varietas Grobogan dan Anjasmoro yaitu 3,22 kg/petak atau setara dengan 2,15 ton/ha dan 3,25 kg/petak atau setara dengan 2,17 ton/ha, dan (3) terdapat korelasi yang nyata antara tinggi tanaman umur 21 HST dan volume akar umur 21 HST dengan bobot biji kering per petak.
PENGARUH KONSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADA 3 (TIGA) KULTIVAR TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) Tadjudin Surawinata; Umi Trisnaningsih; Meiza Maajid Panuntas
Agroswagati Jurnal Agronomi Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Ilmu Pertanian Pascasarjana UGJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/agroswagati.v5i2.1921

Abstract

This study aimed to determine the effect of liquid organic fertilizer on the growth and yield of mung bean (Vigna radiata L.) cultivars Wallet, Vima-1, and Murai. The experiment was conducted in UPTD Seed Crops Development Center (BPBD) Plumbon Cirebon, from March to May, 2016.The method used in this research is the experimental method. The experimental design used was a randomized block design (RBD). This experiment consisted of 12 combinations of treatments, namely: A (POC concentration of 6 ml / 1 liter of water at Cultivars Swallow), B (POC concentration of 6 ml / 1 liter of water at Cultivars Vima-1), C (POC concentration of 6 ml / 1 liters of water on the cultivar Murai), D (POC concentration of 8 ml / 1 liter of water at cultivars Swallow), E (POC concentration of 8 ml / 1 liter of water at cultivars Vima-1), F (POC concentration of 8 ml / 1 liter water cultivars Murai), G (POC concentration of 10 ml / 1 liter of water on the cultivar Swallow), H (POC concentration of 10 ml / 1 liter of water on the cultivar Vima-1), I (POC concentration of 10 ml / 1 liter of water on the cultivar Murai) , J (POC concentration of 12 ml / 1 liter of water at cultivars Swallow), K (POC concentration of 12 ml / 1 liter of water at cultivars Vima-1), and L (POC concentration of 12 ml / 1 liter of water at Murai cultivars).The results showed that there is a significantly effect between mungbean cultivars and liquid organic fertilizer (Bio-agro) to plant height at 28 DAP, leaf area index at 28 DAP, dry seed weight per plant, and dry seed weight per plot. Dry grain weight per plot the best is on the concentration of liquid organic fertilizer (Bio-agro) 10 ml / l given in the cultivar Vima-1 to produce green beans 0.38 kg / plot or the equivalent of 1,266 t / ha