Latar belakang: Sembung rambat adalah salah satu gulma tahunan yang tumbuh merambat dengan cepat. Sembung rambat memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin yang mempunyai manfaat sebagai antibakteri. Tujuan: Untuk membandingkan jenis pelarut dengan kepolaran yang berbeda dari ekstrak daun sembung rambat (Mikania micrantha Kunth) terhadap Bacillus subtilis. Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang dilaksanakan di laboratorium farmasi STIK Siti Khadijah Palembang dari bulan Mei-Juli 2019. Populasi yang digunakan adalah bakteri Bacillus subtilis dan sample penelitian adalah biakan bakteri Bacillus subtilis yang diperoleh dari Universitas Indonesia (UI) dan analisa data yang digunakan adalah One Way ANOVA. Konsentrasi dari ekstrak daun sembung rambat yang digunakan yaitu 10%, 25%, 50% dan 75%. Hasil: Hasil pengukuran diameter zona hambat menunjukan bahwa nilai diameter zona hambat tertinggi sampai terendah dari aktivitas antibakteri ekstrak daun sembung rambat dengan variasi pelarut etilasetat, kloroform dan air terhadap Bacillus subtilis secara berurutan yaitu ekstrak daun sembung rambat pada konsentrasi 10% dengan jenis pelarut etilasetat memiliki zona hambat tertinggi yaitu 10,8 mm tergolong aktivitas antibakteri kuat. Jenis pelarut kloroform memiliki zona hambat yaitu 7,6 mm tergolong aktivitas antibakteri sedang. Dan pelarut air tidak memiliki zona hambat dan tergolong tidak ada aktivitas antibakteri. Saran: Perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan sediaan/pelarut dan metode yang lain dari daun sembung rambat untuk menghambat bakteri patogen. Kata Kunci : Daun Sembung Rambat, Etilasetat, Kloforom, Air, Bacillus Subtilis, Disk Diffusion
Copyrights © 2020