Latar belakang: Scabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi tungau Sarcoptes Scabiei varietas Hominis. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit ini adalah lingkungan yang kurang bersih dan personal hygiene. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara frekuensi mandi, sanitasi lingkungan, dan advokasi secara simultan dengan kejadian scabies pada lansia. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara frekuensi mandi, sanitasi lingkungan, dan advokasi secara simultan dengan kejadian scabies pada lansia. Metode: Jenis penelitian ini kuantitatif menggunakan survey analitik dengan pendekatan studi Cross Sectional untuk melihat hubungan sesaat antara variabel independen dan dependen. Sampel penelitian ini adalah sebagian lansia yang menderita scabies. Waktu pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Desember 2019, dan proses pengambilan data dilakukan pada 21 Januari s.d 22 Februari 2020, uji statistik dengan menggunakan Uji Chi-Square. Hasil: hasil penelitian frekuensi mandinya kurang baik yaitu 4 responden (6,6%), responden yang sanitasi lingkungan kurang baik sebanyak 13 orang (21,3%), advokasi kurang baik sebanyak 13 orang (38,2%). Hasil uji statistik diketahui ada hubungan yang signifikan antara frekuensi mandi (p-value = 0,043), sanitasi lingkungan (p-value = 0,002), dan advokasi (p-value = 0,025). Saran: diharapkan untuk melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit kulit Scabies pada lansia dengan cara merubah perilaku masyarakat menjadi perilaku kesehatan. Kata Kunci: Frekuensi Mandi, Sanitasi Lingkungan, Kejadian Scabies pada Lansia
Copyrights © 2020