Latar belakang: Autisme merupakan ketidakmampuan perkembangan yang terlihat sebelum usia dua setengah tahun dengan gangguan pada wicara, bahasa, mobilitas dan hubungan interpersonal. Terapi bermain merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah anak autis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh terapi bermain terhadap interaksi sosial anak autisme di Sekolah Luar Biasa (SLB). Metode: Penelitian ini menggunakan rancangan Quasy Eksperimen. Penelitin ini dilaksanakan pada tanggal 20 oktober sampai dengan 27 november tahun 2019. Pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 30 responden. Jenis analisa data yang digunakan statistic paired sample t-tes. Hasil: Ada pengaruh Terapi bermain terhadap interkasi sosial pada anak Autis di SLB dengan nilai p value 0,000 <α (0,05). Ada perbedaan terapi bermain terhadap interaksi sosial pada anak Autis di SLB didapatkan mean sebelum intervensi (pre test) sebesar 2,73 menjadi 2,27 (post test). Terdapat selisih antara pre test dan post test intervensi dengan metode presentasi sebesar 0,46. Nilai signifikansi 0,000 <0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan secara bermakna terapi bermain pada pre test dan post test dengan interaksi sosial anak autis. Saran: Diharapkan kepada pihak Kepala Sekolah SLB agar dapat memberikan fasilitas bagi tenaga guru untuk meningkatkan kemampuan dalam memberikan terapi aktivitas salah satunya terapi bermain melalui pelatihan-pelatihan sehingga impactnya dapat dirasakan oleh anak-anak didik yang berkebutuhan khusus. Kata Kunci : Terapi Bermain, Interaksi Sosial, Anak Autisme.
Copyrights © 2020