Dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia selama ini, guru masih sering menggunakan metode ceramah atau penugasan saja. Dimana guru lebih memfokuskan diri pada upaya pengalihan pengetahuan ke dalam kepala siswa tanpa memperhatikan bahwa ketika siswa memasuki kelas, siswa mempunyai bekal kemampuan dan pengetahuan yang tidak sama. Siswa ditempatkan sebagai obyek sehingga siswa menjadi pasif dan tenggelam dalam kondisi belajar yang kurang merangsang aktivitas belajar yang optimal. Oleh karena itu diperlukan strategi pembelajaran yang menjadikan siswa berfikir aktif, kritis, dan menjadikan siswa sebagai subyek bukan sebagai obyek. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk masalah tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran CIRC dalam pembelajaran menemukan hal-hal menarik dari dongeng. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII semester I SMP Negeri 1 Pringsewu yang terdiri atas lima kelas yang berjumlah 198. Pengambilan sampel dilakukan dengan tatis cluster random sampling. Kelas VII.1 (kelas eksperimen) dan kelas VII.2 (kelas kontrol). Instrumen yang digunakan berupa tes yang berbentuk soal uraian. Untuk analisis data dilakukan uji sampel menggunakan rumus uji beda untuk mengetahui keadaan awal antara kelas eksperimen dan kontrol. Setelah adanya perlakuan diantara kedua kelas tersebut, selanjutnya dilakukan uji statistik t-tes. Dari hasil analisis data menggunakan uji t-tes sampel berpasangan diperoleh nilai      t sebesar 1,917. Jika dibandingkan dengan nilai t pada dk=n-2 maka akan diketahui t sebesar 1,917, lebih besar dari pada nilai t sebesar 1,671 atau 1,917 > 1,671. Hal ini menunjukkan adanya perlakuan pengaruh penggunaan model pembelajaran CIRC terhadap kemampuan menemukan hal-hal menarik dari dongeng.
Copyrights © 2019