Metahumaniora
Vol 7, No 2 (2017): METAHUMANIORA, SEPTEMBER 2017

Makna Puak Poi pada Upacara Paisin dalam Budaya Masyarakat Tionghoa di Kota Medan

Rudiansyah, Rudiansyah (Unknown)



Article Info

Publish Date
03 Sep 2017

Abstract

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui makna puak poi dalam upacara paisin dalam budaya masyarakat Tionghoa di Kota Medan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang ditulis secara deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan melalui studi lapangan berupa: wawancara, observasi, perekaman upacara penggunaan puak poi, pengamatan terlibat (participant observer), dan studi kepustakaan. Secara kontekstual puak poi merupakan sarana komunikasi kepada Tuhan, dewa, atau leluhur di alam baka. Secara semiotik puak poi memiliki tiga petanda jawaban, yaitu: sengpoi (jawaban “ya”),jipoi (jawaban yang menggantung “antara ya dan tidak”), dan kampoi (jawaban “tidak”). Teks pertanyaan sekaligus permintaan umumnya menggunakan bahasa Indonesia, dengan tema berupa rezeki, jodoh, pengobatan, karir kerja, dan pembersihan altar keluarga.Kata kunci: Tionghoa, Medan, puak poi, paisin, sengpoi, jipoi, kampoi

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

metahumaniora

Publisher

Subject

Arts Humanities Languange, Linguistic, Communication & Media Social Sciences

Description

Metahumaniora adalah jurnal dalam bidang bahasa, sastra, dan budaya yang diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran sejak tahun 2012 dan bertujuan menyebarluaskan pemikiran-pemikiran konseptual maupun hasil riset yang telah dicapai dalam rumpun ilmu humaniora. Fokus dan ruang ...