Status desa/kelurahan menjadi sebuah hal yang penting guna mengetahui perkembangan pembangunan yang ada pada desa/kelurahan tersebut serta dalam melakukan evaluasi terkait kebijakan yang telah dibuat mengenai infrastruktur. Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan proses klasifikasi dengan metode skoring. Oleh karena itu pada penelitian ini akan mengimplementasikan model decision tree dikarenakan indicator klasifikasi status desa/kalurahan yang digunakan BPS belum mengikuti perkembangan zaman. Dalam penelitian ini menggunakan data hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) Politeknik Statistika STIS tahun 2020 yang dilaksanakan di D.I.Yogyakarta. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi metode alternatif untuk mengganti metode yang sudah ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 438 desa/kelurahan model decision tree mampu mengklasifikasi secara benar 392 desa/kelurahan sesuai dengan status desa/kelurahan sebelumnya. Model ini memiliki tingkat kebaikan model (specificity) sebesar 90.32%, presisi model (precision) sebesar 87.5%, sensitivitas model (recall) sebesar 88.42%, serta F1 Score sebesar 87.95%.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021