Praktek corporate governance diukur menggunakan lima peubah, kualitas audit, proporsi dewan komisaris independen, ukuran dewan direksi, kepemilikan manajerial dan kepemilikan Institusional. Peubah dependen manajemen laba yang diproksikan dengan nilai discretionary accrual diukur menggunakan modified jones model. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 19 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode penelitian selama dua tahun yaitu mulai tahun 2014 sampai dengan tahun 2015. Sampel penelitian ini ditentukan menggunakan metode purposivesampling. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda.Teknik analisis data yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda untuk menguji pengaruh variabel dependen. Hasil uji asumsi klasik menunjukan bahwa model regresi yang digunakan memenuhi kriteria BLUE (best, linier, unbias, estimated) yaitu bebas dari masalah normalitas, multikolineritas, heteroskedastisitas, autokorelasi.Hasil penelitian menunjukkan praktek corporate governance dalam hal ini kualitas audit, proporsi dewan komisaris independen, dewan direksi, dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Praktek corporate governance dalam hal ini kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Kata kunci: corporate governance, manajemen laba, discretionary accrual.
Copyrights © 2016