Proses pendinginan pasca pengelasan berpengaruh terhadap sifat fisik logam hasil pengelasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh viskositas cairan pendingin pasca pengelasan terhadap sifat fisik dan struktur mikro baja ST 37. Penelitian dilakukan dengan menggunakan mesin las SMAW dan material yang digunakan adalah baja ST 37. Setelah selesai melakukan pengelasan kemudian spesimen didinginkan dengan tiga cairan pendingin yang berbeda, yaitu: oli SAE 40 (bekas), oli SAE 40 dan oli SAE 90. Kemudian dilakukan pemeriksaan hasil pengelasan dengan menggunakan metode Dye Penetrant Test. Apabila hasil pengelasan sudah memenuhi standar, selanjutnya dilakukan pengujian tarik dan pengujian struktur mikro. Dari hasil pengujian tarik diperoleh kekuatan tarik paling rendah dihasilkan dari pendinginan pasca pengelasan menggunakan oli SAE 40 (bekas), yaitu sebesar 33,44 N/mm2. Kekuatan tarik paling tinggi dihasilkan dari pendinginan pasca pengelasan menggunakan oli SAE 90, yaitu sebesar 41,43 N/mm2. Sedangkan dari pengamatan struktur mikro dapat dilihat bahwa pada pendinginan pasca pengelasan menggunakan oli SAE 40 (bekas), struktur perlite kelihatan lebih besar. Struktur perlite semakin halus dengan semakin besarnya nilai viskositas cairan pendingin pasca pengelasan
Copyrights © 2021