Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra
Vol 15, No 3: Agustus 2020

Dekonstruksi Makna Priyayi dalam Novel Para Priyayi Karya Umar Kayam

Devi Cintia Kasimbara (Universitas PGRI Madiun)
Wahyuningsih Wahyuningsih (Universitas PGRI Madiun)



Article Info

Publish Date
30 Aug 2020

Abstract

Kepriyayian identik dengan status sosial seseorang dalam pandangan masyarakat. Priyayi dipandang sebagai orang yang memiliki status sosial yang tinggi dan terpandang. Bisa karena keturunan dari keluarga terpandang ataupun karena memiliki pekerjaan yang berstatus sosial tinggi. Dalam novel Para Priyayi makna yang ideal tersebut dijungkirbalikkan oleh Umar Kayam. Penelitian ini menggunakan cara kerja teori dekonstruksi Derrida dengan menemukan oposisi-oposisi berlawanan pada novel Para Priyayi. Hasilnya dapat dilihat bahwa Umar Kayam menunjukkan bahwa kepriyayian bukanlah sekadar gaya hidup maupun status sosial, namun lebih kepada kepribadian itu sendiri, bagaimana seseorang berguna bagi masyarakat. Hal ini menjungkirbalikkan esensi makna priyayi yang telah tertanam kuat di hati dan pikiran masyarakat bahwa kepriyayian yang sangat lekat dengan gaya hidup maupun status sosial.Kata Kunci: dekonstruksi, priyayi, derrida, umar kayam, para priyayi.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

nusa

Publisher

Subject

Humanities Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Jurnal NUSA adalah jurnal nasional terakreditasi Sinta Kemristekdikti yang diterbitkan oleh Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, jurnal NUSA menerima dan memuat artikel mengenai Sastra Indonesia, Kajian Bahasa, Linguistik Teoritis, Linguistik Terapan, Sastra ...